TA kemudian mengantar AAP ke rumahnya
Usai dihajar, AAP diminta tutup mulut oleh TA. Bahkan TA ingin AAP mengatakan bahwa memar di wajahnya bukan karena penganiayaan.
AAP juga bercerita diberi uang tutup mulut Rp 50.000.
"Saya juga diberi uang Rp 50.000 oleh komdan (polisi)," kata dia.
Baca juga: Kasus Mahasiswa Meninggal Saat Diklat, Lima Mahasiswa IAIN Gorontalo Ditahan
Saat di rumah, AAP mengaku muntah darah. Namun menurutnya bukan karena efek dari pukulan.
"Mungkin saya kena maag atau apa begitu," jelas pelajar berusia 17 tahun itu.
AAP lantas menghubungi TA dan TA pun membawa AAP ke RS Bhayangkara dan mendapatkan perawatan.
Seluruh biaya pengobatan ditanggung TA sebab AAP mengaku belum punya BPJS Kesehatan.
Kendati demikian, AAP tetap mengadukan hal itu ke tantenya Riska Masilu (33). Selama ini AAP tinggal bersama Riska karena orangtuanya saat ini berada di Kalimantan.
"Dia tinggal dengan saya dan saat ini dia sementara sekolah di SMK di Limboto," ungkap Riska.
Baca juga: Oknum Pegawai Stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo Ketahuan Rekam Rekan Kerja di Toilet Kantor
Saat kejadian, Riska sedang menjalani tugas di Puskesmas Gorontalo Utara. Riska pun melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polda Gorontalo.
Saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, laporan telah masuk ke SPKT Polda Gorontalo, dengan nomor STTLP/B/41/I/2024/SPKT/POLDA GORONTALO.
"Sudah di periksa dan sudah di visum juga," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Usai Dihajar Oknum Polisi Gorontalo, Abdul Aziz Potabuga Akui Diberi Uang Tutup Mulut Rp 50 Ribu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.