Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Magelang Terapkan Jam Kerja Baru bagi ASN, Ini Detailnya

Kompas.com - 30/01/2024, 17:21 WIB
Egadia Birru,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


MAGELANG, KOMPAS.com - Per 1 Februari 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menerapkan jam kerja baru bagi para aparatur sipil negara (ASN).

Berdasarkan Surat Edaran Nomor 000.8.3/40/134 Tahun 2024, jam masuk ASN selama Senin hingga Jumat berubah dari 07.00 menjadi 07.30 WIB.

Sedangkan, jam pulang pada Senin sampai Kamis berubah dari 15.30 menjadi 16.00 WIB.

Sementara khusus Jumat, jam kerja berakhir pada pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Sering Salah Arti, Ini Beda antara PNS dan ASN

Sekretaris Daerah Kota Magelang Hamzah Kholifi mengatakan, penerapan jam kerja ASN yang baru tersebut menindaklanjuti Perpres 21/2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai ASN.

Selain itu, pada pemberlakuan jam masuk, misalnya, mempertimbangkan pekerja yang mesti mengantar anaknya ke sekolah.

"Ini juga salah satu pertimbangan kami mengakomodir dari orang tua yang butuh mengantar anaknya ke sekolah," jelasnya, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Bolehkah PNS Berambut Gondrong? Simak Penjelasan BKN


Baca juga: 8 Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran 2023, Lulus Bisa Jadi CPNS

Hamzah menyebut, jam kerja baru ini bagian dari memenuhi total kerja dalam sepekan, yakni 37,5 jam.

Dalam surat edaran diatur pula keterlambatan masuk kerja dikenakan potongan upah sesuai kebijakan BKPSDM Kota Magelang.

Adapun lembur dinyatakan dipertimbangkan sebagai kinerja pegawai.

Baca juga: Mengenal Baju Korpri, Muncul pada Era Orde Baru dan Jadi Seragam Identitas ASN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com