Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa yang Sukses Tanam Bambu di Manggarai Barat Dapat Tambahan ADD hingga 2 Kali Lipat

Kompas.com - 30/01/2024, 16:54 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, NTT, tengah gencar mengembangkan hutan bambu sebagai upaya mengatasi perubahan iklim yang kian hari kian memanas.

Progam tanam bambu di Manggarai Barat itu pun digencarkan dari tingkat kabupaten hingga desa.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menjanjikan bagi desa yang sukses menjalankan program penanaman bambu akan ditambah nilai Alokasi Dana Desa (ADD) untuk desa tersebut hingga dua kali lipat.

“Bagi desa yang tanam pohon bambu dengan sukses, kita naikkan dana desa yang bersumber dari ADD hingga dua kali lipat,” ujar Edistasius di Labuan Bajo, Selasa (30/1/2023).

Baca juga: Mencari Gagasan Memperkuat Ketahanan Pangan di Tengah Krisis Iklim

Peningkatan nilai ADD itu sebagai bentuk penghargaan kepada pemerintah desa karena telah suskes menjalankan program tanam bambu untuk mengatasi krisis iklim.

“Itu bentuk penghargaan. Sebab dengan menanam pohon, maka desa itu telah mengambil bagian dalam upaya bersama untuk mengatasi krisis iklim,” tegasnya.

Baca juga: Selain Padi dan Jagung, Krisis Iklim Kini Mengancam Gula

Ia menerangkan, sekarang ini, di berbagai belahan dunia telah terjadi pemanasan global. Jika dibiarkan, kata Edistasius, maka akan menjadi ancaman bagi masa depan bumi dan seluruh penghuninya.

"Pemanasan global yang saat ini terjadi bukan merupakan peristiwa biasa. Tetapi peristiwa luar biasa yang butuh langkah solutif dengan segera," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk menyukseskan program tanam bambu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyediakan bibit bambu untuk ditanam di masing-masing wilayah.

"Hingga saat ini, sudah 63.000 anakan bambu yang sudah ditanam di berbagai wilayah. Kita akan terus gencarkan program ini," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com