Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Gunung Tujuh, Danau Sakti yang Tersembunyi di Taman Nasional Kerinci Seblat

Kompas.com - 30/01/2024, 16:36 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Indonesia menyimpan keindahan alam yang memukau termasuk sederet danau eksotis, yang salah satunya dikenal dengan nama Danau Gunung Tujuh.

Tersembunyi di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), lokasi Danau Gunung Tujuh masuk ke dalam wilayah Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Baca juga: Mengenal Danau Matano, Danau Terdalam di Asia Tenggara dan Cerita Goa Tengkorak

Dilansir dari laman Taman Nasional Kerinci Seblat, Danau Gunung Tujuh adalah sebuah danau kaldera yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik gunung berapi pada masa lampau.

Kaldera tersebut kemudian terisi oleh air hujan sehingga membentuk sebuah danau.

Baca juga: Danau Sentarum, Danau Terbesar di Kalimantan Barat yang Memiliki Dua Wajah

Luas Danau Gunung Tujuh mencapai 960 hektare dengan panjang berkisar 4,5 km dan lebar 3 km.

Danau Gunung Tujuh terletak pada ketinggian 1.996 m dpl, sehingga tidak heran jika danau ini masuk ke dalam jajaran danau tertinggi di Indonesia.

Bahkan ada yang menyebut bahwa danau ini menjadi danau tertinggi di Asia Tenggara.

Baca juga: Danau Diatas dan Danau Dibawah, Pesona Danau Kembar di Sumatera Barat

Lokasinya yang berada di ketinggian membuat danau ini juga terlihat asri dan sejuk karena kerap ditutupi kabut dengan suhu rata-rata 17 derajat celcius.

Keunikan Danau Gunung Tujuh

Danau Gunung Tujuh tidak hanya memiliki pesona alam yang memukau, namun juga menyimpan keunikan tersendiri.

Keunikan pertama ini terletak pada namanya, karena danau ini memang dikelilingi oleh tujuh gunung.

Ketujuh gunung yang mengelilingi danau ini yaitu Gunung Hulu Tebo, Gunung Hulu Sangir, Gunung Madura Besi, Gunung Lumut, Gunung Selasih, Gunung Jar Panggang, dan Gunung Tujuh.

Letak danau yang dikelilingi gunung ini ternyata membuat air di danau tidak pernah kering. Hal ini karena pada beberapa gunung terdapat sumber air yang mengalir dan mengisi danau.

Danau Gunung Tujuh juga mengaliri beberapa sungai di Jambi, salah satu alirannya bermuarĵa di Sungai Batanghari.

Selain itu, keunikan lain dari Danau Gunung Tujuh terletak pada sebutan Danau Sakti yang disematkan oleh masyarakat Kerinci.

Sebutan ini ternyata dikaitkan dengan kondisi air danau yang selalu terlihat bersih meski di pinggiran danau terdapat banyak pohon tumbang.

Masyarakat setempat juga mempercayai bahwa Danau Gunung Tujuh menyimpan misteri karena kerap terjadi fenomena aneh, seperti cuaca yang berubah secara tiba-tiba.

Ada pula kisah dari seorang nelayan yang mengatakan jika perahu yang ditumpanginya berputar di tengah danau tanpa penyebab yang jelas.

Terkait kepercayaan masyarakat setempat, ada juga kisah tentang penghuni Danau Gunung Tujuh bernama “Lbei Sakti” dan “Saleh Sri Menanti” yang merupakan makhluk halus yang berwujud manusia dengan beberapa pengikutnya yang berwujud harimau.

Rute dan Harga Tiket Danau Gunung Tujuh

Dilansir dari laman bengkulu.tribunnews.com, Untuk mencapai Danau Gunung Tujuh, wisatawan bisa memulai perjalanan dari gerbang pos Taman Nasional Kerinci Seblat.

Harga tiket masuk ke area Danau Gunung Tujuh relatif murah, yaitu sebesar Rp7.000. Sementara tarif parkir kendaraan roda dua sebesar Rp20.000 dan roda empat sebesar Rp30.000.

Dari gerbang pos tersebut, wisatawan bisa memulai perjalanan dengan berjalan kaki selama kurang lebih dua hingga tiga jam.

Terdapat dua jalur yang bisa dipilih, yaitu jalur pertama yang memiliki trek curam dengan jarak tempuh yang pendek dan jalur kedua yang cukup landai namun memiliki jarak tempuh lebih jauh.

Kedua jalur ini akan bertemu di satu titik yaitu jalur menurun yang cukup tajam yang akan langsung membawa wisatawan ke tepi Danau Gunung Tujuh.

Terlepas dari mitos yang melingkupinya, danau unik ini memang menjadi tujuan wisata sekaligus menjadi sumber penghidupan bagi warga yang bermukim di desa yang ada disekitarnya.

Warga desa yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan kerap mencari ikan dengan perahu dan lukah.

Lukah yang terbuat dari anyaman bambu dengan pelampung dari botol dan pemberat dari batu akan dipasang di tengah danau pada pagi hari dan diangkat kembali pada sore harinya.

Sembari menunggu, nelayan akan menunggu di pondok yang dibangun di pinggir danau yang mereka gunakan sebagai tempat tinggal.

Perahu-perahu nelayan di Danau Gunung Tujuh ini juga bisa disewa oleh wisatawan untuk menikmati suasana di tengah danau.

Sumber:
tnkerinciseblat.or.id
sultansyarifkasim2-airport.co.id
https://bengkulu.tribunnews.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Regional
Soal 'Study Tour', ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Soal "Study Tour", ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Regional
Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Regional
Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Regional
Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Regional
Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Regional
Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Regional
Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com