Setelah buron selama empat tahun seusai vonis pengadilan, pasangan terpidana kasus perzinaan di Bandar Lampung ditangkap.
Dua terpidana itu adalah YA (51, laki-laki) dan JD (22, perempuan).
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandar Lampung Helmi Hasan menuturkan, mereka diringkus di dua lokasi berbeda pada Jumat (26/1/2024) dan Sabtu (27/1/2024).
"Terpidana YA ditangkap di Jakarta. Sedangkan terpidana JD ditangkap di Bandar Lampung," tuturnya, Sabtu.
Dalam kasus yang menjeratnya, keduanya terbukti bersalah melakukan tindak pidana perzinaan sebagaimana tertuang dalam Pasal 284 KUHP. Mereka divonis dua tahun penjara.
Baca selengkapnya: Pasangan Kasus Perzinahan di Lampung Ditangkap Usai Buron 4 Tahun
Beredar di media sosial, video detik-detik petugas keamanan dalam (PKD) Stasiun Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyelamatkan bocah dari sambaran kereta api.
Dalam video, terlihat seorang bocah berdiri di antara jalur pelintasan, padahal kereta api akan melewati jalur itu. Bocah tersebut juga sempat berjalan mendekat ke arah kereta api yang akan datang.
Petugas bernama Fahmi kemudian langsung berlari mengejar bocah itu. Ia kemudian menggendong dan membawanya menjauh dari rel.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung Ayep Hanafi menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (23/1/2024). Ia menyebut, PT KAI sangat mengapresiasi aksi yang dilakukan petugas tersebut.
"Manajemen terus menekankan kepada seluruh karyawan dan petugas, khususnya frontliner untuk memiliki sikap cepat tanggap, keberanian, dan kepedulian yang tinggi," terangnya, Jumat.
Baca selengkapnya: Aksi Heroik Petugas Keamanan Selamatkan Bocah dari Kereta Api yang Melintas di Stasiun Cibatu
Artefak mirip tugu atau stamba ditemukan di Desa Kayunan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Januari ini.
Pada badan bagian bawah artefak tugu terpahat aksara Jawa kuno dengan bacaan angka 1123.
Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Kediri Eko Priatno mengungkapkan, temuan tersebut sudah dipindahkan ke balai desa setempat.
“Sementara dipindah ke balai desa karena faktor keamanan. Apalagi lokasi temuan tanahnya cukup labil sehingga rawan longsor di musim hujan begini,” jelasnya, Jumat.
Menurut Eko, hingga kini belum diketahui pasti artefak tersebut adalah berfungsi tugu, berfungsi patok, atau bahkan berfungsi stamba. Pasalnya, penelaahan oleh para ahli masih terus berlangsung.
Baca selengkapnya: Artefak Berenkripsi Mirip Tugu Ditemukan di Kediri, Tertulis Aksara Jawa Kuno 1123
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.