Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Nelayan Hancur Diterjang Ombak Samudera Hindia, 3 Selamat, 1 Hilang

Kompas.com - 23/01/2024, 07:43 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kapal nelayan yang sedang mencari ikan di Laut Ujunggenteng Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dihantam ombak dan hancur.

Akibatnya, empat nelayan sempat terombang-ambing di kawasan Samudera Hindia. Dari empat nelayan tersebut, tiga orang dapat diselamatkan, tetapi satu lainnya masih hilang.

"Dari empat nelayan tersebut tiga orang berhasil diselamatkan, namun satu lagi hilang dan sampai saat ini masih dalam pencarian," Kasat Polairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar di Sukabumi, Senin kemarin.

Keempat nelayan asal Desa Ujunggenteng Kecamatan Ciracap yang diketahui bernama Deden (27), Hadsur (54), Deris (43), dan Sulaeman (33) berlayar dari Pantai Ujunggenteng untuk mencari ikan di tengah perairan laut Samudera Hindia.

Baca juga: Hilang Usai Memperbaiki Pukat, Nelayan di Ketapang Ditemukan Tewas

Kapal motor dengan nama lambung HDR itu berangkat pada Jumat (19/1/2024) pagi.

Awalnya cuaca dari tempat pemberangkatan sampai titik koordinat tersebut tergolong cerah. Namun, sekitar pukul 15.00 WIB cuaca di tengah laut berubah menjadi buruk.

Angin kencang disertai hujan deras ditambah gelombang laut menyebabkan nakhoda, yakni Hadsur, kesulitan mengendalikan kapalnya.

Tidak lama, datang gelombang tinggi yang langsung memorakporandakan kapal motor tersebut.

Nakhoda dan tiga anak buah kapal (ABK) pun melompat ke laut dan terbawa hingga ke perairan laut wilayah Lampung.

Selama terombang-ambing di tengah laut, para nelayan ini hanya bisa bertahan untuk hidup dengan menggunakan pelampung dan memeluk styrofoam, kayu, dan barang-barang yang bisa mengambang.

Baca juga: Nelayan Hilang di Laut Demak Belum Ditemukan, Cuaca Buruk Jadi Kendala

Tiga korban yakni Hadsur, Deris, dan Sulaeman berhasil bersatu kembali, sementara Deden terpisah dari rekan-rekannya.

Para nelayan ini mencoba menepi ke darat dengan sisa tenaganya, namun tidak berhasil karena kondisi gelombang yang tinggi.

Kemudian, di tengah harapan yang tidak menentu, melintas KM MV Martha Baruna dari PT Bahtera Adhiguna di perairan Laut Lampung pada Sabtu (20/1/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.

Ketiga korban pun dievakuasi ke atas kapal, tetapi sayang Deden hilang di tengah Samudera Hindia.

"Ketiga korban yang berhasil diselamatkan sudah pulang ke kampung halamannya, untuk saat ini kami bersama tim SAR gabungan dari Kabupaten Sukabumi yang berkoordinasi dengan tim SAR di Lampung Selatan masih melakukan pencarian terhadap satu korban yang hilang pasca-kejadian," kata dia.

Tenda mengatakan, Satpolairud Polres Sukabumi bekerja sama dengan Syahbandar Pantai Lampung Selatan dalam melakukan serah terima ketiga nelayan, sekaligus juga melakukan berkoordinasi dalam melakukan pencarian satu nelayan yang hingga saat ini masih hilang.

Baca juga: Lautan Sampah di Pesisir Marunda Kepu, Perahu Nelayan Bersandar di Tumpukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com