Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Cawapres, Cak Imin dan Mahfud Singgung 2.500 Tambang Ilegal di RI

Kompas.com - 21/01/2024, 21:52 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Dalam debat keempat, calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa terdapat 2.500 tambang ilegal di Indonesia.

"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal," ujarnya dalam debat yang digelar di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1/2023) malam.

Pria yang kerap disapa Cak Imin ini juga menyebut, dalam proses penambangan dan bisnis tambang, hilirisasi dilakukan secara ugal-ugalan, merusak lingkungan, terdapat kecelakaan, dan adanya tenaga asing mendominasi.

Pernyataan Cak Imin tersebut dibenarkan oleh cawapres nomor urut dua Mahfud MD.

"Saya mencatat juga tambang ilegal sebanyak 2.500, tapi juga ada yang lebih dari itu," ucapnya.

Ia juga menyinggung, dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi 12,5 hektar hutan.

"Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luasnya Pulau Madura, di mana saya tinggal," ungkapnya.

Baca juga: Akhir Cerita Tambang Emas Ilegal di Banyumas yang Renggut 8 Nyawa


Berdasarkan penelusuran Kompas.com, terdapat kasus yang melibatkan pertambangan ilegal, salah satu yang menjadi sorotan adalah tewasnya 8 penambang pada Agustus 2023.

Peristiwa itu terjadi di pertambangan emas ilegal Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Tambang emas ilegal tersebut beroperasi sejak 2014. Terdapat 34 lubang tambang di sana.

Setelah adanya tragedi tersebut, tambang emas ilegal itu akhirnya ditutup pada 8 Agustus 2023.

Terkait isu ini, Manajer Kampanye Tambang dan Energi Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) mengatakan bahwa pertambangan, baik yang berizin maupun tidak, semuanya memberikan dampak kepada manusia dan lingkungan.

Perubahan bentang lahan untuk kawasan pertambangan bisa menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.

Ia mencontohkan, jika sebelumnya kawasan itu adalah hutan, perubahan ini akan menghilangkan tutupan lahan pada kawasan itu. Ini dapat menyebabkan hilangnya wilayah resapan air, sehingga sumber air warga bisa hilang.

"Hilangnya kawasan hutan sebagai kawasan penyangga juga dapat menyebabkan bencana seperti banjir dan tanah longsor," tuturnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Tanah Bekas Galian Tambang Longsor, Akses Jalan di 2 Desa Kulon Progo Terputus

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com