Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurihnya Ungkrung Ulat Jati, Kuliner Ekstrem yang Muncul Setiap Awal Musim Hujan

Kompas.com - 20/01/2024, 19:51 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Setelahnya ulat jati dan ungkrung hanya perlu digoreng dengan bumbu bawang putih, garam, dan penyedap rasa.

Selain itu, ulat jati dan ungkrung juga dapat diolah menjadi oseng-oseng, lodeh, balado, keripik, atau rica-rica.

Rasa ulat jati dan ungkrung ini cukup gurih, sehingga kerap dinikmati sebagai lauk pendamping saat sarapan.

Walau begitu, bagi yang baru pertama kali mencicipi olahan ulat jati dan ungkrung dianjurkan tidak memakan terlalu banyak.

Hal ini karena olahan ulat jati dan ungkrung ini dapat menimbulkan reaksi alergi bagi beberapa orang, yaitu gatal-gatal.

Meski ulat jati dan ungkrung kerap disebut sebagai kuliner ekstrem, ternyata makanan ini memiliki kandungan protein yang tinggi.

Hal ini seperti dijelaskan oleh Kepala bidang tanaman pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharjo Yuwono.

"Serangga seperti ungkrung menjadi pakan alternatif untuk mengatasi kekurangan gizi karena ungkrung mengandung protein tinggi," katanya.

Menurut Raharja, serangga jenis ini bukan hama karena muncul pada saat musim semi dan bertahun-tahun tidak ada masalah atau gangguan sebagai akibat dari ulat tersebut.

Raharja juga menjelaskan metamorfosis yang dialami ungkrung yang berawal dari telur, larva, pupa, hingga imago yang berwujud kupu-kupu berwarna kuning.

"Rupanya itulah yang disebut ungkrung oleh masyarakat Gunungkidul, Selain di pohon jati, ulat dan ungkrung juga berada di pohon trembesi yakni di daerah Kecamatan Semanu dan Rongkop. Jika dikonsumsi rasanya lebih enak,” ucapnya.

Saat ini, ungkrung menjadi salah satu kuliner yang mulai langka terutama karena kemunculannya sangat tergantung musim. Bahkan tidak setiap musim ungkrung akan mudah ditemukan.

Sumber:
esabanjarejo.gunungkidulkab.go.id
jogja.tribunnews.com 
regional.kompas.com (Markus Yuwono, Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com