Sujianto menambahkan, setelah digunakan untuk membunuh korban, celurit itu kemudian dibawa pulang dan dikembalikan ke posisi semula saat ditempatkan oleh saudaranya.
"Untuk mengelabui saudaranya, celurit dikembalikan ke posisi di mana celurit itu disimpan," imbuh Sujianto.
Sebelum menjalankan aksinya, pelaku menunggu suami korban meninggalkan rumahnya. Pelaku sudah tahu bahwa suami korban akan pergi ke luar kota.
"Saat kejadian, suami korban sedang ke Surabaya," ungkapnya.
Pelaku juga sempat ikut prosesi pemakaman untuk mengelabui perbuatannya. Bahkan, pelaku masih aktif di media sosial TikTok.
"Korban pintar cara mengelabui perbuatannya. Namun karena kejelian penyidik sehingga kasus ini terungkap," terang Sujianto.
Kejadian pembunuhan ini dilakukan Fitria pada Selasa (9/1/2024) pukul 03.30 WIB. Pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu samping.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Wanita di Sampang, Kakak Ipar Lihat Pelaku Masuk Kamar Korban
Pelaku menghabisi nyawa korban yang sedang tidur di kamarnya. Aksi pelaku sempat diketahui anggota keluarga korban. Namun, pelaku bisa melarikan diri.
Ciri-ciri pelaku diketahui karena menggunakan kerudung.
Motif pembunuhan tersebut adalah masalah asmara.
Salah satu keluarga korban, Mudahri mengatakan, pembunuhan yang dilakukan pelaku diduga karena motif asmara. Pelaku pernah menjalin asmara dengan suami korban secara diam-diam.
"Infonya, pelaku pernah ada hubungan dengan suami korban tapi sudah ditinggalkan," ujar Mudahri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.