Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, 2 Kabupaten Diminta Waspada

Kompas.com - 15/01/2024, 17:34 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan surat siaga darurat bencana hidrometeorologi di kawasan DIY dari 20 Desember 2023 sampai 29 Februari 2024.

Dalam surat tersebut BPBD DIY meminta seluruh daerah untuk mewaspadai bencana tanah longsor serta banjir, terutama di dua kabupaten yakni Kulon Progo dan Gunungkidul.

Baca juga: Puncak Lewotobi Dilanda Hujan Deras, Warga Diminta Waspada Banjir Lahar Dingin

"Tanggal 20 Desember sampai 29 Februari. Nah itu hanya meminta masyarakat untuk siaga dan waspada mengingat curah hujan di Januari Februari ini akan mulai meningkat. Jadi bukan tanggap darurat ya," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad, Senin (15/1/2024).

Ia menyebut, seluruh kabupaten dan kota di DIY memiliki potensi bencana hidrometeorologi.

"Nah yang perlu diwaspadai terkait dengan longsor itu adalah di samping Kulon Progo di sekitar bukit menoreh juga di seputar sungai-sungai yang ada di wilayah DIY," katanya.

"Kemudian juga Gunungkidul itu juga potensi yang di tebing-tebing berpotensi untuk longsor," imbuh dia.

Noviar menambahkan, untuk bencana seperti puting beliung tidak bisa diprediksi karena bencana puting beliung baru bisa diprediksi dua hingga tiga jam sebelum terjadi.

"Ya longsornya di samping di Gunungkidul dan Kulon Progo juga di seputar atau disepanjang sungai yang membelah Jogja, jadi mulai dari sleman sampai Bantul itu kan ada sungai, kan ada 4 sungai itu. Nah di sepanjang itu berpotensi, ada Kali Gajah Wong, Kali Code, Kali Winongo, itu semuanya berpotensi di sepanjang sungai itu adanya longsor," bebernya.

Baca juga: Jalan dan Permukiman di Pangkalpinang Terendam Banjir 50 Cm

Dalam penanganan antara siaga darurat dengan tanggap darurat berbeda. Menurut Noviar siaga darurat bencana dilakukan sebelum terjadi bencana, misalnya mengingatkan masyarakat untuk waspada.

Sedangkan, tanggap darurat dilakukan setelah terjadi bencana.

"Nah ini misalnya kayak kemarin tiga hari tanggal 4,5,6 itu terjadi angin kencang, jadi ratusan pohon di kawasan Bantul, Gunungkidul, Sleman, Kulon Progo itu pada tumbang, itu salah satu bagian efek dari bencana hidrometerologi. Jadi diharapkan masyarakat untuk menebang pohon-pohon yang sudah lapuk," katanya.

Ia menambahkan untuk anggaran darurat juga belum dibutuhkan untuk saat ini, barulah saat tanggap darurat bisa menggungakan Belanja Tak Terduga (BTP).

"Kalau siaga darurat itu hanya anggaran rutin yang bisa kita pakai. Jadi selama ini masih bisa ditangani oleh masing-masing kabupaten kota kemudian juga relawan-relawan juga sudah menangani kejadian-kejadian selama bulan Januari ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Regional
Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Regional
Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Regional
Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Regional
Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-'bully' Pencitraan

Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-"bully" Pencitraan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Regional
Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Regional
Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com