Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Moderasi Beragama, SD di Kediri Ini Punya 3 Rumah Ibadah

Kompas.com - 13/01/2024, 09:07 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Besowo 2 di Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ini bisa menjadi contoh pendidikan karakter terutama moderasi beragama di lingkungan sekolah.

Sebab, alih-alih menyulap ruangan menjadi tempat ibadah, sekolah yang terletak sekitar 8 kilometer dari puncak Gunung Kelud itu membangun tiga rumah ibadah sekaligus.

Tiga tempat peribadatan itu adalah Musalla Al-Amin, Rumah Doa Yohannes, serta Pura Guna Widya Dharma. Kesemuanya berdiri berdampingan di lahan lingkungan sekolah sehingga segenap pemeluk agama mempunyai hak beragama yang setara.

Baca juga: Kasus Pembunuhan 2 Perempuan di Rumah Penitipan Hewan Blitar, Polisi Amankan 1 Pekerja di Kediri

Hal itu cukup melampaui kebiasaan umum sekolah, yang rata-rata hanya menyediakan satu rumah ibadah atau bahkan hanya menyulap ruangan kelas menjadi tempat ibadah.

Kepala SDN Besowo 2 Yunus Priambodo mengatakan, pembangunan rumah ibadah itu dilakukan sejak tahun 2023 dengan dukungan dari berbagai pihak. Landasannya adalah keberagaman keyakinan agama para siswa didik yang ada di sekolahnya.

“Di sekolah kami itu majemuk. Ada yang beragama Islam, Kristen, serta Hindu,” ungkap Yunus Priambodo dalam sambungan telepon dengan Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Ramadhan, Madrasah Moderasi Agama

Dengan adanya rumah ibadah itu, sambung Yunus, memudahkan anak didiknya menjalankan ibadah perintah agama sekaligus mengatasi hambatan-hambatan saat praktik pelajaran agama.

Namun yang tidak kalah penting adalah medium penguatan pendidikan karakter. Terutama pada pengenalan moderasi beragama agar berkembang sikap toleran atau tenggang rasa.

Sikap toleran itu sendiri menurutnya bagian dari wawasan kebangsaan yang penting ditanamkan dan dipupuk sejak dini. Sebagai bekal anak didik dalam mengarungi kehidupan masyarakat yang majemuk.

“Jadi sebagai sarana penguat iman dan takwa serta penguat karakter pelajar Pancasila. Itu perlu ditanamkan sejak dini karena perihal gesekan agama itu sangat sensitif dan berbahaya,” pungkas Yunus.

Desa Besowo memang dikenal sebagai salah satu desa di Kediri dengan pemeluk agama yang beragam. Dari sekitar 7.000 penduduk, mayoritas penduduknya beragama Islam, Kristen, dan Hindu dengan mata pencaharian yang sama yakni petani.

Sekretaris Desa (Sekdes) Besowo Eko Mahwanto mengatakan, meski berbeda keyakinan, selama ini mereka bisa hidup saling berdampingan dengan penuh kerukunan dan kedamaian.

“Tempat ibadah di sini berdekatan. Bahkan gereja dan masjid lokasinya berhadapan, pura juga dekat. Tidak pernah ada konflik agama,” ujar Sekdes yang akrab dengan sapaan Wawan ini.

Kehidupan masyarakat yang damai itu kuncinya pada toleransi yang menurutnya sudah terbangun sejak dulu kala oleh para pendahulunya dan terus dipertahankan hingga kini.

Potret toleransi itu misalnya pada perayaan hari besar suatu agama, pemeluk agama lain turut membantu dengan mengambil peran masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit.

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit.

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com