Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cuitan Capres Jadi Tersangka, Fahri Hamzah Sebut "Kartunya" Masih Banyak

Kompas.com - 13/01/2024, 08:49 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah menyebut cuitannya soal salah satu calon presiden (capres) bakal jadi tersangka, memiliki alasan tertentu.

Menurutnya, cuitan itu untuk membalas serangan-serangan terhadap Prabowo dengan alasan kasus korupsi.

"Saya ini kan pasukan tempur di lapangan, banyak yang menyerang Pak Prabowo seolah-olah Pak Prabowo punya kasus hukum terutama korupsi," kata dia usai acara "Ngobrol Pilpres" di TKD Prabowo-Gibran Lampung, Jumat (12/1/2024) malam.

Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Pemilih Capres Selain Prabowo Memilih karena Marah

Wakil Ketua Partai Gelora ini mengatakan, cuitan itu pun tidak tanpa alasan. Dia menyebut, capres tersebut sudah hampir dijadikan tersangka.

"Saya ini bekas pimpinan dewan, komisi III, komisi hukum, saya tahu betul itu ada calon yang sudah hampir jadi tersangka," katanya tanpa menyebut kasus yang dimaksud.

"Saya mohon maaf, saya terpaksa spil ini agak keras. Jadi tolong jangan diserang Pak Prabowo soal hukum, karena yang rawan itu sebenarnya sebelah sono," kata dia.

Baca juga: Cerita Fahri Hamzah, Detik-Detik Jokowi dan Prabowo Bersatu

Sehingga, jika berbicara sangkut paut dengan masalah hukum, Fahri mengatakan, lebih baik menahan diri dan tidak terus menyerang Prabowo.

"Pak Prabowo nggak pernah diperiksa, gak pernah disidik, nggak pernah dihadirkan di ruang sidang, nggak pernah ada pengakuan di ruang sidang Pak Prabowo terima uang, yang lain kan semua kena," katanya.

"Jadi sudahlah ya, jangan nyerang keras begitu. Nanti kita serang balik terkapar gitu lho. Ini yang saya bilang sekarang, Prabowo dan Gibran lebih aman secara hukum," tambahnya.

Dia menambahkan, jika menyerang Prabowo dengan hal lain masih bisa dimaklum. Namun lain hal jika terkait hukum.

"Yang lain tidak aman secara hukum, saya mohon maaf saja, faktanya begitu. Kalau saya ngomong lebih detail nanti repot," tutur Fahri.

Bahkan jika terus memaksa dan membuat wacana terkait hukum ini, Fahri menyebut dia masih memiliki "kartu" lain yang lebih panas.

"Kalau menyerang Pak Prabowo soal lain nggak apa-apa lah, tapi jangan soal hukum, ini belum kartu yang paling panas," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Fahri Hamzah, menyinggung soal calon presiden yang akan menjadi tersangka. Pernyataan itu disampaikan politikus Partai Gelora itu usai Debat Ketiga Pilpres 2024 dan viral di media sosial X.

“Daripada iri dengan harta orang yang legal dan halal, mending kita taruhan: “siapa calon yg jadi tersangka setelah kalah sekali putaran?” cuit @Fahrihamzah pada 8 Januari 2024 sebagaimana dilihat Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com