Pada masa lalu, rebana ubi digunakan untuk mengirimkan berita, seperti pengumuman pernikahan atau tanda bahwa.
Dimana, rebana ubi akan diletakkan di atas bukit dan dimainkan mengikuti irama tertentu tergantung isi berita yang ingin disampaikan.
Pada saat ini, rebana ubi digunakan dalam upacara adat tertentu.
Baca juga: Mengenal Kompang: Sejarah, Fungsi, dan Cara Memainkannya
Kompang adalah alat musik tradisional yang populer di Melayu. Kompang merupakan sejenis gendang.
Alat musik yang berasal dari Arab ini sangat terkenal di daerah Bengkalis, Riau. Hampir setiap kecamatan di wilayah tersebut melestarikan Kompang.
Kompang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian muka dibalut dengan kulit, biasanya kulit kambing betina. Bagian badan yang merupakan penegang terbuat dari rotan.
Cara memainkan kompang dengan menepuk atau memukul.
Kesenian kompang digunakan untuk memeriahkan upacara adat, seperti upacara penyambutan tamu, upacara pernikahan, dan khitanan.
Ada beberapa sebutan Gedombak dalam bahasa Arab, yaitu "Darabuka", "Deblak" (Turki), "Thon" (Siam).
Gedombak termasuk gendang yang berbentuk cerucut yang kepalanya lebih besar dan bulat. Alat musik tersebut terbuat dari kayu nangka, kulit, dan rotan.
Di Riau dan Serdang, gedombak digunakan dalam musik "Makyong". Gedombak besar disebut induk dan gedombak agak kecil disebut anak.
Permaianan gedombak biasanya berpadu dengan alat musik nafiri, gong tetawak, breng-breng, dan ceracap.
Rarak adalah alat musik tradisional di Kabupaten Kuantan Sengingi, Riau.
Kata rarak merujuk pada beberapa alat musik tradisional, yaitu oguang (gong), gondang (gendang), barabano (rebana), dan celempong.
Selain itu, kata rarak juga merujuk pada jenis dan kesatuan dari gabungan bunyi alat-alat musik tersebut. Rarak yang dibunyikan lazim disebut digugua.
Baca juga: Mengapa Gendang Disebut Alat Musik Ritmis?