KOMPAS.com - Alat musik Riau sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu maupun tarian di Provinsi Riau.
Ada beragam cara memainkan alat musik Riau, mulai dipetik hingga dipukul atau ditabuh.
Masyarakat Riau merupakan bagian dari masyarakat Melayu.
Masyarakat Melayu adalah suatu suku yang berbahasa dan beradat istiadat Melayu, beragama Islam, dan mendiami hampir seluruh kawasan Pantai Sumatera.
Berikut ini adalah alat musik Riau.
Alat musik gambus diyakinin berasal dari Arab.
Alat musik tersebut masuk ke Indonesia diperkirakan bersamaan dengan proses Islamisasi di wilayah Sumatera.
Saudagar Islam yang masuk ke Riau tidak hanya berdagang melainkan juga syiar agama, yang salah satunya menggunakan musik.
Baca juga: Musik Gambus Berasal Dari Mana?
Gambus kerap ditampilkan dalam orkes gambus. Alat musik ini juga digunakan juga untuk mengiringi Tari Zapin asal riau.
Alat musik gambus memiliki senar yang bentuknya mirip dengan mandolin dan gitar.
Perbedaannya terdapat pada lubang gambus yang ditutupi dengan kulit kambing atau kulit ikan pari.
Cara memainkan gambus dengan cara dipetik.
Rebana Ubi adalah alat musik yang telah terkenal sejak zaman Melayu kuno.
Alat musik tersebut sering digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya yang sangat keras.
Rebana ubi adalah alat musik perkusi yang digolongkan sebagai gendang dan cara memainkannya dipukul dengan tangan.
Pada masa lalu, rebana ubi digunakan untuk mengirimkan berita, seperti pengumuman pernikahan atau tanda bahwa.
Dimana, rebana ubi akan diletakkan di atas bukit dan dimainkan mengikuti irama tertentu tergantung isi berita yang ingin disampaikan.
Pada saat ini, rebana ubi digunakan dalam upacara adat tertentu.
Baca juga: Mengenal Kompang: Sejarah, Fungsi, dan Cara Memainkannya
Kompang adalah alat musik tradisional yang populer di Melayu. Kompang merupakan sejenis gendang.
Alat musik yang berasal dari Arab ini sangat terkenal di daerah Bengkalis, Riau. Hampir setiap kecamatan di wilayah tersebut melestarikan Kompang.
Kompang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian muka dibalut dengan kulit, biasanya kulit kambing betina. Bagian badan yang merupakan penegang terbuat dari rotan.
Cara memainkan kompang dengan menepuk atau memukul.
Kesenian kompang digunakan untuk memeriahkan upacara adat, seperti upacara penyambutan tamu, upacara pernikahan, dan khitanan.
Ada beberapa sebutan Gedombak dalam bahasa Arab, yaitu "Darabuka", "Deblak" (Turki), "Thon" (Siam).
Gedombak termasuk gendang yang berbentuk cerucut yang kepalanya lebih besar dan bulat. Alat musik tersebut terbuat dari kayu nangka, kulit, dan rotan.
Di Riau dan Serdang, gedombak digunakan dalam musik "Makyong". Gedombak besar disebut induk dan gedombak agak kecil disebut anak.
Permaianan gedombak biasanya berpadu dengan alat musik nafiri, gong tetawak, breng-breng, dan ceracap.
Rarak adalah alat musik tradisional di Kabupaten Kuantan Sengingi, Riau.
Kata rarak merujuk pada beberapa alat musik tradisional, yaitu oguang (gong), gondang (gendang), barabano (rebana), dan celempong.
Selain itu, kata rarak juga merujuk pada jenis dan kesatuan dari gabungan bunyi alat-alat musik tersebut. Rarak yang dibunyikan lazim disebut digugua.
Baca juga: Mengapa Gendang Disebut Alat Musik Ritmis?
Pada dasarnya, semua alat musik arrak dimainkan dengan cara dipukul, baik menggunakan kayu, pelepah kelapa, rotan, maupun jari tangan.
Alat musik rarak berfungsi sebagai sarana meluapkan emosi dan hiburan.
Penulis: Silmi Nurul Utami| Editor: Serafica Gischa
Sumber:
mediacenter.serdangbedagaikab.go.id, www.kompas.com,
tribunpekanbaruwiki.tribunnews.com, warisanbudaya.kemdikbud.go.id,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.