Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Tewasnya 4 Orang di Semarang Usai Pesta Miras, Minuman "Tester", Beli Etanol di Toko Online

Kompas.com - 10/01/2024, 08:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Empat orang meninggal setelah pesta minuman keras (miras) oplosan di daerah Darat Tempel, Dadapsari, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Empat orang yang meninggal adalah Arya (22) warga Dadapsari, Andika (21) warga Purwosari, Depi (21) warga Kaligawe, dan Hendi (22) warga Pasar Bulu.

Peristiwa tersebut berawal saat 10 orang pesta miras oplosan pada Kamis (5/1/2024) sejak pukul 16.30 WIB.

G (22), saksi mata mengatakan miras oplosan tersebut dicampur dengan etanol, sirup serta bubuk minuman ringan.

"Belum pernah nyoba baru kali ini, saya tenggak rasanya panas," jelas G.

Baca juga: Petaka Miras Oplosan di Semarang, 4 Orang Tewas, Korban Bertumbangan dalam 3 Hari

Menurut dia, minuman tersebut diracik oleh rekannya berinsial D yang berencana mau buka usaha minuman.

"Jadi tester ke teman-teman," lanjut dia.

Saat mabuk di lokasi, G mengaku belum merasakan efek apa pun. Namun saat pulang, ia merasa lemas.

"Kami mabuk dari habis Magrib sampai pagi. Tidak ada yang muntah. Kami lalu pulang hanya dua orang Pendeng sama Andika yang masih tidur," jelasnya.

Ia mengatakan tak merasakan efek parah dari miras oplosan yang ternyata sudah dicampur 10 butir pil dextro.

"Kalau aku hanya lemes, minum miras ga ada 10 gelas yang lain banyak 10-20 gelasan," katanya.

Baca juga: Miras Oplosan Renggut 4 Nyawa di Semarang, Korban Rasakan Badan Panas dan Lemas

Beli etanol di online shop

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan pihaknya masih belum bisa meminta keterangan korban yang masih dirawat di rumah sakit, termasuk satu pengoplos.

Namun berdasarkan keterangan saksi, ternyata etanol yang dicampur miras dibeli lewat pasar online.

"Iya, Andika alias Kimpul memerintahkan kepada Dodi untuk membeli tiga botol alkohol 70 persen jenis etanol di online shop untuk dijadikan oplosan minuman dengan dicampur dengan sirup merah dan air putih," ujar Kombes Irwan pada Senin (8/1/2024).

Setelah menenggak miras oplosan bersama, satu per satu dari empat pemuda itu mulai tumbang dan berakhir meninggal.

Dari Jumat hingga Minggu, ada empat orang yang meninggal.

Baca juga: Kronologi 4 Tewas di Semarang Usai Menenggak Miras Oplosan Etanol 70 Persen, Ada Pasangan Suami Istri

Korban pertama adalah Devi yang meninggal di RS Pantiwilasa, Kota Semarang pada Jumat (5/1/2024) pukul 19.00 WIB.

Menyusul korban Hendi alias Pending yang meninggal di rumahnya di sekitar Pasar Bulu pada Sabtu (6/1/2024) pada pukul 15.00 WIB.

Untuk korban ketiga, Andika alias Kumpul meninggal du rumahnya di Perbalana, Purwosari pada Sabtu (6/1/2024) pukul 17.00 WIN.

Korban keempat adalah Arya yang meninggal di ruang ICU RS Sultan Agung Semarang pada Minggu (7/1/2024) pukul 12.00 WIB.

Dari empat korban tewas, dua di antaranya diketahui berstatus suami istri.

Baca juga: Tim Forensik Pastikan Anggota Band Tewas di Surabaya karena Metanol yang Dicampur di Miras

Kini, sejumlah pemuda lainnya juga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat miras oplosan itu.

Sementara, dua pengoplos disebut telah meninggal, termasuk dari 4 orang itu.

"Nah, mereka bersepuluh, 4 orang dirawat di RS Bhayangkara, 2 di rumah masing-masing. Langkah kepolisian sekarang melakulan perawatan kepada yang saat ini masih di RS maupun di rumah masing-masing," lanjut dia.

Menurutnya, pihak keluarga tidak langsung melaporkan kejadian ini pada Kamis lalu lantaran takut terseret masalah hukum.

Polisi sendiri baru mendapatkan laporan pada Senin (8/1/2024).

Pihaknya telah bekerja sama dengan forensik untuk mencari kandungan miras oplosan yang ada di dalam minuman korban.

Sejumlah barang bukti telah diamankan guna pemeriksaan lanjutan.

Baca juga: Soal 3 Mahasiswa di Surabaya Meninggal Usai Pesta Miras, Keluarga Tolak Otopsi

"Rincian pemesanan salah satu korban alkohol 70 persen, antiseptik melalui online, itulah kemudian Andika dan kawan-kawan, dicampur dengan beberapa unsur lainnya, kemudian diminum bersama-sama. Inilah yang diduga menyebabkan 4 orang MD (meninggal) dan 6 orang saat ini dirawat," ungkap dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penu;is: Muchamad Dafi Yusuf, Titis Anis Fauziyah |Editor: Sari Hardiyanto, Robertus Belarminus), Tribun Jateng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com