Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keragaman Hayati Taman Nasional Kerinci Seblat Terancam Tambang Emas Ilegal

Kompas.com - 08/01/2024, 15:08 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com– Pohon-pohon ambruk digaruk buldozzer. Alat berat juga mengoyak tebing-tebing sungai.

Hutan perawan dalam ekosistem Sungai Penetai yang bemata air dari Bukit Betuah itu porak poranda.

Lokasi tambang emas ilegal ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Keberadaan tambang emas ilegal di jantung hutan hujan tropis paling luas di Pulau Sumatera, memunculkan polusi suara yang mengganggu kehidupan alami satwa kunci harimau Sumatera.

Tutupan hutan yang terbuka telah melepas ribuan ton karbon. Kerusakan sepandan sungai berpotensi mendatangkan banjir bandang yang mengancam ribuan jiwa.

Kompas.com melakukan penelusuran ke lokasi tambang dan mendapati bukaan tambang emas ilegal itu rata-rata mencapai 200 meter dari bibir sungai.

Butuh waktu tiga hari berjalan kaki untuk menembus lokasi tambang.

Baca juga: Seekor Harimau Kembali Mati di Medan Zoo, Standar Pengelolaan Disorot

 

Di sekitar sungai, selain pohon habis ditebang juga menyisakan coak-coak lubang bekas garukan.

Pohon besar ditebang dan kayunya dibuat mendirikan kamp pekerja dan membuat alat box untuk memisahkan antara emas dan tanah bebatuan.

“Begitulah kerusakan akibat tambang emas ilegal. Sungai rusak hutan hancur. Kayu-kayu besar ditumbang. Tingginya lebih dari 50 meter. Hutan perawan sudah dirusak manusia,” kata Datuk Tiang Bungkuk dari Masyarakat Adat Muara Langkap, Selasa (11/12/2023).

Ia menelusuri area penambangan emas ilegal pada Februari 2023, mengambil dokumen foto, video dan titik koordinat.

Hatinya mendidih melihat kondisi hutan yang rusak. Namun dia hanya diam, sebab di lokasi tambang ada ratusan pekerja. Ramai seperti pasar.

Peta lokasi tambang emas ilegal di dalam kawasan TNKS di Kabupaten Kerinci, Merangin dan BungoDok KKI Warsi Jambi Peta lokasi tambang emas ilegal di dalam kawasan TNKS di Kabupaten Kerinci, Merangin dan Bungo

Ketinggian pohon-pohon yang ditebang lebih dari 50 meter. Ukuran diameternya rata-rata sebesar drum minyak.

Semua pohon yang berada di sempadan sungai ditumbang, agar alat berat leluasa menggaruk tebing.

Pembukaan hutan kanan-kiri sungai lebih 200 meter sepanjang sembilan kilometer.

Sungai yang dihancurkan penambang emas ilegal tempat minum satwa, khususnya harimau dan rusa.

Kemudian dalam sungai itu habitat ikan semah, endemik Kerinci. Tidak hanya menggunduli hutan, aktivitas tambang emas juga memotong alur sungai. Tebing-tebing diruntuhkan.

Baca juga: KPK Sudah Terima Laporan MAKI soal Dugaan Aliran Dana Tambang Ilegal untuk Kampanye

Saat di lokasi dan ditemani perwakilan masyarakat adat Muaro Langkap, Kompas.com menggunakan perangkat penanda lokasi yang ditumpang susun dengan area peta TNKS, ditemukan fakta lokasi penambangan emas ilegal, berada di kawasan inti warisan dunia untuk hutan tropis yang telah diakui UNESCO.

Hasil analisis tim data Forest Watch Indonesia (FWI) yang dilakukan khusus berdasarkan titik lokasi penambangan emas di wilayah Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi, itu telah merusak hutan taman nasional seluas 105 hektar.

Mayoritas bukaan hutan taman nasional itu berada di daerah aliran Sungai Penetai.

Tutupan hutan yang terbuka karena penambangan emas ilegal menurut data Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi dari citra satelit sentinel 2, setiap tahun mengalami kenaikan, pada tahun 2022 tercatat 572 hektar, kemudian semakin meluas pada 2023 menjadi 699 hektar.

Penambangan emas ilegal terjadi di Kabupaten Kerinci, Merangin dan Bungo.

Dengan semakin terbukanya hutan telah mengundang bencana ekologi. Datuk Tiang Bungkuk menuturkan Kabupaten Kerinci telah mengalami bencana banjir dan longsor terparah sepanjang sejarah, karena kerusakan hutan.

Benteng terakhir dari bencana di Kerinci adalah hutan TNKS.

“Sudah sepekan Kerinci dan Sungaipenuh banjir. Belum ada tanda-tanda air akan surut. Ribuan warga mengungsi, dua orang telah meninggal karena longsor dan banjir,” kata Datuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com