Dodi Hendra menjelaskan kronologi peristiwa berawal sekira tiga minggu sebelum kejadian, orangtua menemui dirinya.
Orangtua korban mengeluhkan anaknya yang beberapa waktu sebelumnya tertimpa musibah, yakni dinikahkan paksa secara siri karena digerebek warga.
Orangtua korban meminta anaknya dicarikan pekerjaan, karena tidak ingin menanggung malu.
Terduga korban pun diantar ke rumah Dodi pada 24 Desember 2024.
Namun, saat itu Dodi Hendra mengaku tidak bertemu langsung karena sedang berada di luar daerah.
Baca juga: Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Sulbar Kabur Saat Hendak Dimasukkan ke Rutan
Keesokan harinya, 25 Desember 2023, Dodi Hendra pulang dari luar daerah dan bertemu dengan terduga korban.
Perempuan itu kemudian diminta membantu kerja timnya untuk pemenangan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Pada 26 Desember 2023, hari yang disebut korban sebagai hari pemerkosaan, Dodi Hendra menegaskan pagi harinya sekitar pukul 07.00 WIB, terduga korban meminta izin pergi melayat temannya yang meninggal.
Terduga korban baru pulang ke rumah Dodi Hendra di Nagari Koto Hilalang, sekitar 11.00 WIB.
Kejadian dugaan pemerkosaan yang diberitakan terjadi sekitar 09.00 WIB.
Baca juga: Kasus Pemerkosaan Remaja di Madiun, Paman Korban Jadi Tersangka dan Ditahan
Menurutnya, itu sangat janggal, karena terduga korban sedang tidak berada di rumah pribadi Dodi Hendra. Bahkan pada tanggal tersebut bersama tim pemenangannya, Dodi menggelar rapat.
Situasi rumah saat itu disebutnya cukup ramai, bahkan kedua orangtua terduga juga hadir.
"Ini sangat janggal sekali. Dia tidak ada di rumah dan saya sedang rapat dengan banyak orang. Jadi rumah saat itu dangat ramai sekali," kata Dodi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.