Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangkir Panggilan, ASN di Banten yang Cabuli Anak Tirinya Dijemput Paksa

Kompas.com - 07/01/2024, 16:24 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Penyidik Polresta Serang Kota memanggil oknum aparatur sipil negara (ASN) di Kota Serang, Banten, berinsial SKM (57) yang dilaporkan mencabuli anak tirinya.

SKM dilaporkan istrinya setelah mengetahui anaknya berusia 10 tahun telah dicabuli selama 2 tahun.

Kasat Reskrim Polresta Serang Kota Kompol Hengki Kurniawan mengatakan, perkara kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur saat ini telah dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan.

Baca juga: Oknum ASN Dilaporkan Cabuli Anak Tiri, Terungkap Usai Ponsel Diperiksa Istri

"Terkait kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur perkembangan terakhir sudah menaikan ke tahap penyidikan, dan kami telah mengirimkan surat panggilan kepada terlapor," kata Hengki kepada wartawan di Mapolresta Serang Kota, Minggu (7/1/2024).

Dijelaskan Hengki, dari hasil gelar perkara didapati oleh penyidik adanya dugaan tindak pidana pencabulan yang dilakukan terlapor.

Diketahui, penyidik telah meminta keterangan saksi ibu korban dan keluarganya serta hasil visum dokter dari RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang.

"Untuk alat bukti yang sudah kami kumpulkan keterangan saksi baik korban, ibu korban, paman korban, dan hasil visum," ujar Hengki.

Sebelum menetapkan sebagai tersangka, penyidik akan terlebih dahulu melakukan  pemanggilan terhadap terlapor.

Sebab, pada proses penyelidikan terlapor tidak hadir atau mangkir saat dilakukan pemanggilan sebanyak dua kali.

Jika tak kunjung memenuhi panggilan sebanyak tiga kali, penyidik akan melakukan upaya paksa.

"Apabila sudah dua kali memberikan surat panggilan terlapor tidak menghadirinya, akan kami buatkan surat perintah membawa (paksa)," tegas Hengki.

Hengki mengungkapkan, pemeriksaan psikologi terhadap korban sudah dilakukan dan hasilnya telah keluar yang nantinya sebagai alat bukti yang menguatkan.

"Ada perubahan sikap pasca-peristiwa yang dialami korban. (Hasil visum juga) Adanya tindakan paksa mengarah ke alat vital korban," tandas dia.

Sebelumnya, seorang pria berinisal SKM (57) warga Padarincang, Serang, Banten dilaporkan oleh istrinya karena diduga melakukan pencabulan terhadap anak tirinya berusia 10 tahun berulang kali.

Baca juga: Guru Ngaji di Surabaya Dipolisikan, Diduga Cabuli Anak SD di Masjid

Istri terlapor, E mengatakan, teraungkapnya aksi bejad pria yang menikanhiya dua tahun lalu itu berawal dari ditemukannya foto-foto alat vital anaknya di galeri ponsel suaminya pada 14 Desember 2023 lalu.

Aksi pencabulan yang dilakukan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Banten ini diduga dilakukan berulang kali sejak korban berusia 8 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com