BATAM, KOMPAS.com – Kebocoran pipa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, mengakibatkan kualitas air yang diterima oleh warga di Batam, Kepulauan Riau, keruh hingga bercacing.
Hal ini disebabkan pada saat perbaikan pipa, kotoran yang berada di sekitar pipa yang bocor masuk hingga mengalir ke rumah-rumah warga.
“Kami atas nama BP Batam memohon maaf kepada seluruh pelanggan atas kualitas air yang diterima dalam beberapa hari belakangan ini keruh hingga bercacing,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/1/2024).
Baca juga: Pengakuan Seleb Tiktok Jakarta yang Aniaya Anak Anggota DPRD di Batam: Teman Saya Senggolan
Ariastuty mengatakan, BU-SPAM BP Batam akan bertanggung jawab penuh atas kualitas air yang diterima oleh warga.
“Ini terjadi karena ada kebocoran. Dalam minggu ini, proses pembersihannya sudah dimulai. Mudah-mudahan minggu depan, kualitas air sudah membaik,” tegas Ariastuty.
Senada diungkapkan Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Denny Tondano mengatakan, pihaknya telah memanggil PT Air Batam Hilir (ABHi) terkait persoalan ini.
Kepada PT ABHi, Denny telah memberikan teguran.
BU-SPAM BP Batam juga meminta kepada PT ABHi untuk segera menyelesaikan persoalan kualitas air di Batam, yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.
Baca juga: Batam Tunda Kenaikan Tarif Parkir karena Perlu Sosialisasi
Menurut PT ABHi, masuknya kotoran ke dalam pipa yang baru selesai perbaikan, akibat tidak dilakukannya flushing atau pembuangan kotoran terlebih dahulu, sebelum dialirkan ke pelanggan.
“Mungkin karena teman ABHi itu ingin cepat normal aliran airnya, jadi tidak dilakukan flushing, tapi langsung dialirkan. Sehingga air yang kotor itu masuk hingga dialirkan ke rumah,” terang Denny.
“Itu yang kemarin kami tegur, apapun risikonya, kalau memang harus di-flushing dulu. Walaupun terjadi delay pengaliran ke rumah, yang penting aliran air ke rumah bersih,” jelas Denny.