Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Pipa Bocor, Air PAM di Rumah Warga Batam Keruh dan Bercacing

Kompas.com - 07/01/2024, 15:32 WIB
Hadi Maulana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Kebocoran pipa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, mengakibatkan kualitas air yang diterima oleh warga di Batam, Kepulauan Riau, keruh hingga bercacing.

Hal ini disebabkan pada saat perbaikan pipa, kotoran yang berada di sekitar pipa yang bocor masuk hingga mengalir ke rumah-rumah warga.

“Kami atas nama BP Batam memohon maaf kepada seluruh pelanggan atas kualitas air yang diterima dalam beberapa hari belakangan ini keruh hingga bercacing,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/1/2024).

Baca juga: Pengakuan Seleb Tiktok Jakarta yang Aniaya Anak Anggota DPRD di Batam: Teman Saya Senggolan

Ariastuty mengatakan, BU-SPAM BP Batam akan bertanggung jawab penuh atas kualitas air yang diterima oleh warga.

“Ini terjadi karena ada kebocoran. Dalam minggu ini, proses pembersihannya sudah dimulai. Mudah-mudahan minggu depan, kualitas air sudah membaik,” tegas Ariastuty.

Senada diungkapkan Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Denny Tondano mengatakan, pihaknya telah memanggil PT Air Batam Hilir (ABHi) terkait persoalan ini.

Kepada PT ABHi, Denny telah memberikan teguran.

BU-SPAM BP Batam juga meminta kepada PT ABHi untuk segera menyelesaikan persoalan kualitas air di Batam, yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.

Baca juga: Batam Tunda Kenaikan Tarif Parkir karena Perlu Sosialisasi

Menurut PT ABHi, masuknya kotoran ke dalam pipa yang baru selesai perbaikan, akibat tidak dilakukannya flushing atau pembuangan kotoran terlebih dahulu, sebelum dialirkan ke pelanggan.

“Mungkin karena teman ABHi itu ingin cepat normal aliran airnya, jadi tidak dilakukan flushing, tapi langsung dialirkan. Sehingga air yang kotor itu masuk hingga dialirkan ke rumah,” terang Denny.

“Itu yang kemarin kami tegur, apapun risikonya, kalau memang harus di-flushing dulu. Walaupun terjadi delay pengaliran ke rumah, yang penting aliran air ke rumah bersih,” jelas Denny.

 

Untuk proses flushing itu, sudah dimulai sejak Jumat (5/1/2024).

Saat dilakukan proses pembuangan kotoran, warga telah diberitahukan untuk menutup sementara keran airnya.

Dalam memperbaiki kualitas air, juga dilakukan chemical treatment agar yang diterima oleh warga berkualitas baik.

Baca juga: Polisi Tangkap Joki Pendaftaran IMEI Ponsel dari Luar Negeri di Batam

Flushing dan chemical treatment itu sudah dijadwalkan oleh PT ABHi dan dipantau ketat oleh BU-SPAM BP Batam.

“Jadi itu bukan dari hasil produksi, tapi itu diakibatkan kebocoran yang muncul kemudian masuk air yang kotor dan segala macam tanah masuk ke pipa. itu dia masalahnya,” jelas Denny.

Proses tersebut dilaksanakan serentak untuk di wilayah yang terdampak maupun tidak terdampak.

“Untuk temuan, yakni air keruh dan bercacing itu, ada di Tiban kemudian Nongsa dan juga ada beberapa di daerah Bengkong yang terjadi kebocoran,” pungkas Denny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com