FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyiapkan tenda pengungsian baru untuk kegiatan belajar-mengajar bagi para siswa korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) BNBP, Lilik Kurniawan mengatakan, tenda pengungsian tersebut akan ditempati setelah tanggal 9 Januari 2024.
"Kita siapkan pengungsian yang baru. Setelah tanggal 9 mereka bisa ditempatkan yang baru sehingga anak-anak bisa lanjut sekolah. Dengan catatan jika kondisi aman,” kata Lilik dalam keterangannya, Jumat (4/1/2024).
Baca juga: Gunung Lewotobi Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter
Lilik menuturkan, saat mengunjungi lokasi pengungsian pada Kamis (4/1/2024), dirinya menyempatkan diri berdialog dengan anak-anak pengungsi.
Dia menyebut, kondisi mereka sangat baik dan justru senang karena dapat berkumpul dengan teman-teman.
"Tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada permasalahan psikososial. Karena Dinsos dan Polsek selalu memberikan pendampingan,” katanya.
Baca juga: Aktivitas Gunung Sangeang Api di Bima Tak Terpengaruh Erupsi Lewotobi
Lilik menambahkan, Pemda setempat juga sedang mempersiapkan tenda pengungsian untuk menampung para pengungsi yang menempati gedung-gedung sekolah.
Sehingga jika hal itu dapat dilakukan, seluruh aktivitas belajar mengajar dapat dilanjutkan.
"Tentunya dengan mempertimbangkan aspek keselamatan sebagai yang utama," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda menjelaskan, para siswa korban erupsi di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura akan dirumahkan mulai 4 Januari sampai 14 Januari 2024.
Meski begitu, lanjut Felix, para guru tetap mempersiapkan bahan ajar dan melaksanakan pembelajaran selama peserta didik dirumahkan, baik di rumah maupun tempat pengungsian dengan metode daring maupun luring.
Selain itu, guru juga harus memberikan panduan, tuntunan dan monitoring terhadap aktivitas peserta didik secara tatap muka langsung maupun melalui media sosial seperti grup WhatsApp atau short message service (SMS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.