Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Keunikan Budaya Tionghoa dalam Rupa Muka Pecinan Semarang

Kompas.com - 05/01/2024, 19:54 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Puluhan sketsa berpigura kaca tampak rapi dipajang di papan kayu yang berjejer di Gedung Rasa Dharma atau Boen Hian Tong lantai 2, tepatnya di Gang Pinggir Nomor 31, Kranggan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Di sebelahnya, warna-warni lukisan sketsa tertuang di lembaran buku yang ditata di sebuah meja. Benar saja, puluhan sketsa tersebut merupakan hasil karya ilustrator visual asal Yogyakarta, Yehezkiel Cyndo.

Cyndo, sapaan akrabnya, menyebut, dirinya memerlukan waktu selama dua bulan untuk menyelesaikan 65 ilustrasi tentang rupa Pecinan Semarang.

Baca juga: Pemkot Semarang Anggarkan Jamsostek untuk Puluhan Ribu Pegawai Non-ASN

Dalam karyanya, Cyndo menggambar bangunan lawas, ruko, rumah, kedai, hingga klenteng di kawasan Pecinan Semarang.

"Yang saya gambar tidak sampai 5 persen Pecinan Semarang. Sebetulnya ini saya sedang ngerjain season 1 dan season 2-nya nanti ada 35, biar pas ada 100 lukisan. Nanti buat pameran di Mal Tentrem saat perayaan Imlek," ucap Cyndo kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Berkunjung ke Kampoeng Djadhoel, Berwisata Asik Sembari Belajar Membatik di Kota Semarang

Bukan tanpa alasan Cyndo memilih Pecinan Semarang untuk didokumentasikan. Menurut laki-laki kelahiran Yogyakarta itu, Pecinan Semarang memiliki banyak bangunan tua dan unik yang tak bisa dilihat di kota-kota lain.

Bahkan, dirinya sempat merasa takjub lantaran kawasan Pecinan Semarang yang sangat luas dan menawan. Sehingga, dirinya ingin mendokumentasikan keaslian bangunan tua bak film-film China itu melalui ilustrasi sketsa.

"Menurut saya, keaslian bangunan tuanya harus dijaga. Jadi misal bangunan ini hilang atau mau dibangun ulang, kita masih menyimpan literasi bentuk bangunan yang masih asli," tutur dia.

Selain bangunan tua, Cyndo menyebut, atap yang menyerupai kapal di tiap rumah atau klenteng di kawasan Pecinan memiliki esensi dan nilai yang unggul. Bahkan, atap tersebut memiliki makna yang filosofis bagi masyarakat Tionghoa.

"Filosofisnya menyerupai kapal yang dipakai orang-orang China untuk berlayar dan berdagang. Termasuk untuk menyeberang dari asalnya sana, yang tentu memerlukan perjuangan. Menurut saya, filosofisnya itu sangat berharga," ungkap Cyndo.

Selama menggarap 65 sketsa lukisan itu, Cyndo menyebut mendapat sejumlah hambatan.

Di antaranya, cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Semarang beberapa waktu belakangan, hingga belum adanya data yang lengkap terkait kepemilikan rumah.

"Saya belum mengumpulkan data ini rumah milik siapa, dibangun kapan, terus bagaimana perjalanannya rumah itu dibuat. Jadi sampai saat ini saya hanya memvisualkannya saja," tutur dia.

Kendati demikian, Cyndo berharap, adanya pameran Rupa Pecinan Semarang ini dapat mengenalkan keunikan budaya yang dimiliki masyarakat Pecinan kepada masyarakat Semarang dan sekitarnya.

"Semoga kompleks Pecinan Semarang yang terbilang besar ini dapat lebih dikenal masyarakat," pungkas Cyndo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Regional
Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Regional
Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Regional
Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Regional
Berangkatkan 455 Jemaah Calon Haji Asal Palembang, Pj Agus Fatoni: Titip Doa Agar Sumsel Maju

Berangkatkan 455 Jemaah Calon Haji Asal Palembang, Pj Agus Fatoni: Titip Doa Agar Sumsel Maju

Kilas Daerah
Alasan PKB Usung Eks Wabup Magelang Jadi Calon Bupati 2024

Alasan PKB Usung Eks Wabup Magelang Jadi Calon Bupati 2024

Regional
12 Kios Aksesori Motor di Tegal Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya?

12 Kios Aksesori Motor di Tegal Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya?

Regional
Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,6 M, 2 Karyawan di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,6 M, 2 Karyawan di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Wabup Semarang Basari Daftar Bacalon Bupati Melalui PKB, Ini Perinciannya...

Wabup Semarang Basari Daftar Bacalon Bupati Melalui PKB, Ini Perinciannya...

Regional
Rangkaian Kegiatan Seru Digelar untuk Sambut HUT Ke-78 Provinsi Sumsel

Rangkaian Kegiatan Seru Digelar untuk Sambut HUT Ke-78 Provinsi Sumsel

Regional
Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Regional
Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Kilas Daerah
Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com