Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Julian Dwi Setiyono, Masinis Korban Tragedi Kecelakaan Maut KA Turangga, Masih Berusia 28 Tahun

Kompas.com - 05/01/2024, 17:57 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Suasana haru menyelimuti rumah duka Julian Dwi Setiyono (28), masinis KA 350 Commuter Line Bandung Raya yang meninggal saat tragedi tabrakan maut kereta api.

Julian Dwi Setiyono tinggal di Bukit Permata E-8 Nomor 3, RT 2/RW 22, Kelurahan Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat,

Pria 28 tahun itu menikah tahun 2019 dan telah memiliki anak perempuan semata wayang yang masih berusia 3 tahun.

Di rumah duka, Brahma Adi Prasetya (26) terlihat duduk termenung menunggu kedatangan jenazah sahabat dekatnya itu.

Baca juga: Korban Selamat Ungkap Keanehan Sebelum Tabrakan Kereta, KA Turangga Belum Masuk Stasiun tapi KA Lokal Disuruh Jalan

Brahma mengaku tak menyangka sahabatnya tutup usia di umur yang terbilang muda.

"Infonya (Jenazah) masih di RSUD Cicalengka. Gak pernah menyangka. Dia masih muda, masih sehat, tapi yang namanya takdir gak pernah direncanakan," ungkap Brahma saat ditemui di rumah duka, Jumat (5/1/2023).

Korban yang akrab dipanggil Yono tersebut menempuh pendidikan di SDN Sukamaju, SMP di Padalarang dan melanjutkan sekolah di SMK di Kota Cimahi.

Setelah lulus dari SMK pada tahun 2013, Julian bekerja sebagai graphic designer di Bogor dan Jakarta. Lalu Julian melamar kerja ke PT KAI hingga akhirnya mendapat panggilan dan diterima antara tahun 2016 atau 2017.

"Dia sempat jadi asisten dulu, kan. Nah, selang beberapa tahun naik jadi masinis setelah menjalani sekolah dan pendidikan," kata dia.

Baca juga: Cerita Warga Dengar Benturan Keras Saat KA Turangga dan KA Baraya Bertabrakan

"Kemudian pas saya tanya juga dia memang ingin melanjutkan karier di PT KAI," tambah dia.

Meski sudah memiliki karier yang cukup mentereng, kata dia, Julian tetap ramah dan baik kepada teman lamanya.

"Saya tahu betul bagaimana Yono, karena dia teman saya dari kecil. Yono dikenal sebagai pribadi yang baik dan taat beragama apalagi setelah menikah tahun 2019," kata Brahmana.

Sementara itu mertua Julian, Khodijah (48) berkaca-kaca saat menceritkan sosok menantunya.

"Dia itu (Julian) baik banget dan saleh. Dia menantu paling baik. Julian bekerja (di PT KAI) itu belum terlalu lama," ujar Iah Khodijah saat ditemui di rumah duka, Jumat (5/1/2024).

Selama ini, Julian dan istrinya Santika Pujasari (28) serta anak perempuannya yang baru berusia 3 tahun tinggal di Kompleks Mekarsari Eco Living, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB.

"Saya sendiri terakhir ketemu tanggal 1 (Januari 2023), waktu itu cuma kumpul-kumpul keluarga saja di Cianjur. Jadi kumpulnya dari tanggal 30, 31, dan tanggal 1 dia pulang," katanya.

Baca juga: Kecelakaan KA Turangga, 4 Orang Meninggal, 2 Jenazah di Antaranya Masih Proses Evakuasi

Dikenal hangat pada keluarga

Proses Evakuasi bangkai kereta api Turangga dan KA Lokal Bandung Raya tengah berlangsung, sejumlah crane didatangkan PT. KAI dari Solo, Cirebon dan Kota BandungKOMPAS.com/M ELGANA Proses Evakuasi bangkai kereta api Turangga dan KA Lokal Bandung Raya tengah berlangsung, sejumlah crane didatangkan PT. KAI dari Solo, Cirebon dan Kota Bandung
Salah satu korban meninggal adalah Ardiansyah (30), seorang train attendant asal Kampung Balekambang RT 02/RW 26, Sukamaju, Majalaya, Kabupaten Bandung.

Train attendant adalah petugas PT KAI yang melayani segala kebutuhan penumpang selama di dalam kereta.

Adik korban, Bagas (27), mengaku tak menyangka sang kakak menjadi korban kecelakaan kereta itu. Menurut Bagas, ia berada di kantor saat mengetahui kakaknya menjadi korban kecelakaan kereta api.

"Almarhum sosok yang hangat dan selalu ada untuk keluarganya," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Kronologi Kecelakaan KA Turangga Versi Petugas, Ada Getaran dan Lampu Tiba-tiba Mati

Bagas mengatakan, korban merupakan orang yang cukup humoris dan tidak pernah memperlihatkan keluh kesah di depan keluarganya.

"Sosok yang periang dan beliau selalu ada ketika saya butuh sosok yang menemani. Saat ini belum pasti akan dimakamkan di mana," ujar Bagus.

Sementara itu orang tua Ardiansyah, Nunung Nurhayati (60) dan Endang Kurnia (65), membenamkan wajah pada telapak tangan mereka.

Sambil menangis tersedu-sedan, Nunung memanggil-manggil nama anaknya.

Dalam tangisnya yang tak terbendung itu, Nunung, ibunda Ardiansyah (30), bertanya bagaiaman kehidupannya sehari-hari tanpa Ardiansyah.

"Mamah jeung saha (Mama nanti dengan siapa)?" kata Nunung sambil terus menangis.

Baca juga: Haru di Rumah Duka, Masinis Korban Kecelakaan Maut Turangga Tinggalkan Istri dan Anak Semata Wayang

Sejumlah orang berseragam PT Kerta Api Indonesia (KAI) mendekatinya dan mencoba menenangkan Nunung.

Sementara itu ada empat korban meninggal dalam tragedi kecelakaan kereta api tersebut. Selain Julian Dwi Setiyono, korban meninggal adalah Ponisa, asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka.

Dari empat korban meninggal dunia, baru dua yang berhasil dievakuasi yakni Julian Dwi setiono dan Ponisa.

“Ada dua korban lagi yang saat ini belum bisa dievakuasi. Kedua korban ini merupakan pegawai KAI dan belum bisa diidentifikasi,” ucap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat (5/1/2024).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Puji Panuntun | Editor: Sari Hardiyanto), Tribun Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

Regional
PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Regional
Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Regional
Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Regional
Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Regional
Video Viral ODGJ Dianiaya, 6 Pelaku Ternyata Pelajar SMP

Video Viral ODGJ Dianiaya, 6 Pelaku Ternyata Pelajar SMP

Regional
Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Regional
Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Regional
Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Regional
IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

Regional
Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Regional
Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Regional
HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

Regional
Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com