Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan KA Turangga, 4 Orang Meninggal, 2 Jenazah di Antaranya Masih Proses Evakuasi

Kompas.com - 05/01/2024, 17:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Empat orang meninggal dan 37 orang mengalami luka ringan saat kecelakaan kereta Turangga dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) pada Jumat (5/1/2024).

Korban yang meninggal adalah masinis atas nama Julian Dwi Setiono, asisten masiinis KA KRD Lokal Padalaran-Cicalengka, Ponisan.

Kemudian, pramugara atas nama Andrian (22), dan seorang petugas keamanan yang belum diketahui identitasnya.

Dari empat korban tewas itu, masinis dan asisten masinis telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan KA Turangga Versi Petugas, Ada Getaran dan Lampu Tiba-tiba Mati

Sementara untuk dua korban lainnya, pramugara dan petugas keamanan masih terjepit di rangkaian kereta.

"Masih ada dua yang belum (dievakuasi)," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, Jumat.

Terkait kecelakaan tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sangat berduka dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya empat petugasnya.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut," jelas EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, Jumat.

"Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," tambah dia.

Baca juga: Haru di Rumah Duka, Masinis Korban Kecelakaan Maut Turangga Tinggalkan Istri dan Anak Semata Wayang

Agus menuturkan, saat ini seluruh instansi terkait sedang berusaha melakukan evakuasi dan penanganan insiden ini.

"Saat ini, seluruh tim kami beserta pihak-pihak terkait seperti TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, KNKT, dan pihak-pihak lain sedang melakukan upaya penanganan kecelakaan kedua kereta tersebut," ucapnya.

KAl saat ini tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.

Sejumlah perjalanan KA yang melintas di wilayah selatan bakal dialihkan memutar ke wilayah utara, khususnya Cirebon.

"Ada beberapa KA yang melalui jalur selatan dilakukan pola peralihan perjalanan KA memutar ke utara," ujar Manager Humas Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, Jumat.

Baca juga: Kesaksian Kondektur KA Turangga: Sebelum Kejadian Terdengar Dentuman Keras

Setidaknya, delapan perjalanan KA yang akan memutar dari selatan ke utara, baik nantinya tiba di Stasiun Cirebon Kejaksan maupun Prujakan.

"KA yang memutar ke Cirebon (Kejaksan dan Prujakan) di antaranya KA Lodaya, Argo Wilis, Baturraden Ekspress, Lodaya, Serayu, Pasundan, dan Kutojaya Selatan," ucapnya.

Selain upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar, ada juga pengalihan menggunakan angkutan lain.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 4 Orang Petugas Jadi Korban Tewas Kecelakaan KA Turangga vs KA Baraya, PT KAI Berduka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com