Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Mengarah ke Barat hingga Labuan Bajo

Kompas.com - 03/01/2024, 15:12 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bergerak ke arah barat hingga ke Labuan Bajo, Manggarai Barat. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan BMKG Stasiun Komodo.

"Berdasarkan laporan SIGMET yang diterbitkan ruang udara, abu vulkanik Lewotobi terpantau telah melewati Ende, dan terus bergerak ke arah barat Pulau Flores," Kepala BMKG Stasiun Komodo, Maria Patricia Christin Sera, saat dihubungi, Rabu (3/1/2024) siang.

Kondisi itu, lanjut dia, berlaku mulai pukul 05.40 Wita hingga 11.30 Wita. Pergerakannya ke arah barat dengan kecepatan 10 knot (18 km/jam).

Baca juga: Terdampak Abu Vulkanik, Peternak di Lereng Gunung Lewotobi Kesulitan Pakan Ternak

Ia menyebut, tidak menutup kemungkinan abu vulkanik tersebut sampai ke wilayah udara Labuan Bajo, Manggarai Barat, seperti yang terjadi pada Selasa (2/1/2024).

"Kemarin sampai di area udara Manggarai Barat. Potensi semakin ke barat bisa terjadi dilihat dari arah pergerakan dari sandi SIGMET tadi, kami terus memantau dengan satelit," beber dia.

Baca juga: Pemkab Flores Timur Tetapkan Status Tanggap Erupsi Gunung Lewotobi

Menurut dia, belum diketahui apakah abu vulkanik itu sampai di daratan seperti landasan pacu bandara. Hal itu perlu dilakukan tes menggunakan paper test untuk mengetahuinya.

Maria menyebut, perlu menguji keberadaan abu vulkanik di daratan. Selain berbahaya untuk pesawat yang sedang terbang, juga berisiko terhadap pesawat yang sedang parkir di bandara.

"Untuk Bandara Komodo, pagi ini masih terlihat ada pergerakan pesawat. Sejauh ini abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi belum memberikan dampak kepada penutupan Bandara Komodo. Tapi sebaiknya dikonfirmasi lagi pada pihak penyelenggara bandara," ujarnya.

Ia menambahkan, informasi abu vulkanik yang teramati atau diprakirakan akan melintasi rute penerbangan akan terus diperbarui dan diinformasikan melalui SIGMET dengan menyertakan trajektori dan sebaran abu vulkanik berdasarkan citra satelit dan model cuaca numerik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com