FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Para pengungsi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Hal ini terungkap setelah tim medis melakukan pemeriksaan terhadap para pengungsi, Selasa (2/1/2024).
"Banyak warga dan pengungsi yang mengeluhkan batuk pilek, sakit lambung, diare, gatal-gatal, alergi dan mata merah karena debunya semakin banyak dan bertambah," ujar Kepala Puskesmas Boru, Maria Andrina Masni, Selasa.
Baca juga: Ramai soal Muncul Awan Lentikular Saat Merapi Erupsi, Apa Itu?
Baca juga: Gunung Marapi dan Kerinci Erupsi, Ini Daftar Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas
Maria mengatakan, para pengungsi dengan keluhan tersebut telah ditangani para medis.
Dirinya berharap warga maupun pengungsi yang mengalami pilek, diare segera dibawa ke posko, sebelum masuk dalam fase akut.
Pihaknya memastikan, tenaga kesehatan dan tim dokter akan segera melakukan pemeriksaan dan penanganan.
Maria juga menyarankan kepada warga agar mengenakan pelindung seperti kacamata dan masker saat hendak membersihkan rumah.
Sebab, kandungan abu vulkanik bisa membahayakan mata, pernapasan dan kulit bisa muncul iritasi.
Baca juga: 5 Gunung Api dengan Letusan Terbanyak Sepanjang 2023, Apa Saja?
Lebih lanjut, ribuan pengungsi akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki menyebar di sejumlah posko. Mulai dari Kantor Camat Wulanggitang, Polsek Boru, Koramil Boru, SMP Negeri Wulanggitang, SDK Kemiri, dan Credit Union Remaja Hokeng.
Mereka berasal dari beberapa desa di lereng Lewotobi Laki-laki yaitu Hokeng Jaya, Klantanlo, Nawokote, dan Waiula.
Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki menyatakan, aktivitas gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada level III siaga.
Masyarakat di sekitar diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki dan gunung Lewotobi Perempuan serta 4 kilometer dalam arah barat laut utara dan selatan-tenggara dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Mengapa Oro-oro Kesongo Erupsi, dan Akankah seperti Lumpur Lapindo?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.