FLORES TIMUR, KOMPAS.com- Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus terjadi selama sebulan terakhir.
Hampir setiap hari sejumlah wilayah yang berada di lereng gunung diserang hujan abu vulkanis. Bahkan ketebalan abu mencapai lebih dari dua sentimeter.
Petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki Herman Yosef S. Mboro mengungkapkan, material letusan setinggi 700 meter dan asap kelabu masih teramati pada Selasa (2/1/2024).
"Terjadi hujan abu tebal," katanya.
Pemerintah daerah telah mengevakuasi warga yang terdampak ke beberapa posko.
Sejumlah masker juga dibagikan untuk melindungi warga dari gangguan kesehatan akibat abu vulkanis.
Adapun warga mengungsi ke sejumlah tempat seperti Kantor Camat Wulanggitang, Polsek Boru, Koramil Boru, SMP Negeri Wulanggitang, SDK Kemiri, dan Credit Union Remaja Hokeng.
Berdasarkan data sementara, hingga Senin (2/1/2023) jumlah warga yang mengungsi mencapai 1.172 jiwa.
Kepala Puskesmas Boru, Maria Andrina Masni mengungkapkan banyak pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan.
Salah satunya penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Kemudian gatal-gatal, alergi, dan mata merah karena debunya semakin banyak dan bertambah," katanya, Selasa (2/1/2024).
Meria meminta warga mengenakan pelindung seperti kaca mata dan masker.