FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Ratusan warga lereng gunung Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa harus mengungsi ke kantor camat setempat, Senin (1/1/2023).
Pasalnya semburan abu vulkanik sejak Minggu (31/12/2023) malam membuat warga panik dan memilih menyelamatkan diri.
Baca juga: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik ke Level 3, Ini Penyebabnya
"Saat ini ratusan warga sudah mengungsi ke Kantor Camat Wulanggitang," ujar Kepala Desa Klantanlo, Kecamatan Wulanggitang, Petrus Muda Kurang saat dihubungi, Senin (1/1/2024).
Petrus menyebutkan, warga yang mengungsi berasal dari lima desa yaitu Hokeng Jaya, Klatanlo, Waiula Nawokote, dan Dulipali.
Beberapa warga juga terpaksa mengungsi ke keluarga yang ada di Kabupaten Sikka, Kota Larantuka, dan Kabupaten Flores Timur.
Baca juga: Polda Sumbar Hentikan Penyelidikan Dugaan Tindak Pidana Erupsi Gunung Marapi
Petrus mengatakan saat ini yang dibutuhkan warga adalah masker dan makanan. Apalagi kalau aktivitas vulkanik terus meningkat.
"Harapannya bantuan dari pemerintah segera dikirim kepada masyarakat yang terdampak," pinta Petrus.
Sementara itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menaikkan status gunung Ile Lewotobi Laki-laki dari level II waspada menjadi siaga atau level III pada Senin (1/1/2024) pukul 04.00 Wita.
Baca juga: Flores Timur Salurkan Ribuan Masker untuk Warga Terdampak Erupsi Lewotobi
Kenaikan status ini berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental selama bulan terakhir.
Kepala PVMBG Badan Geologi ESDM Hendra Gunawan mengimbau warga tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi.
Masyarakat diharapkan agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
"Pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.