Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Oknum Anggota TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Surakarta

Kompas.com - 31/12/2023, 12:48 WIB
Labib Zamani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sebanyak 15 oknum anggota TNI yang diduga terlibat menganiaya relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD diperiksa Denpom IV/4 Surakarta.

Dugaan penganiayaan itu terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali pada Sabtu (30/12/2023).

"Saat ini yang terkonfirmasi yang diperiksa di Denpom IV/4 Surakarta oknum Batalion Infanteri 408/Sbh terkonfirmasi 15 orang," kata Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo didampingi Danyonif 408/Sbh Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto dalam konferensi pers dugaan penganiayaan di Makodim 0724/Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/11/2023).

Baca juga: 7 Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya Sejumlah Oknum Anggota TNI di Boyolali

Menurut dia, proses penyelidikan terhadap oknum anggota TNI yang diduga terlibat penganiayaan masih terus berlanjut.

"Sampai dengan saat ini, malam dilaksanakan penyelidikan dan sudah berjalanan sampai dengan saat ini mungkin konfirmasi berapa orang jumlah yang ditetapkan tersangka akan dikonfirmasi langsung oleh Dandenpom. Saat ini proses masih terus berlanjut supaya kejadian yang berlangsung dapat diredakan," katanya.

Baca juga: Di Boyolali, Ganjar Menginap di Rumah Penjual Mainan Keliling

Adapun motif sementara dugaan penganiayaan terjadi karena salah paham.

"Informasi sementara yang diterima bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas. Karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," jelasnya.

Dikatakan dia, relawan yang diduga dianiaya oleh beberapa oknum anggota TNI ada tujuh orang.

"Jumlah korban yang terkonfirmasi ada tujuh orang. Dari tujuh orang itu lima orang sudah kembali ke rumah masing-masing ke rumah masing-masing dan statusnya rawat jalan, untuk yang dua orang saat ini masih rawat inap," ungkap dia.

Setelah kejadian, pihaknya menegaskan bahwa TNI netral. Pihaknya juga berpesan agar masyarakat bersama-sama menjaga pemilu berlangsung damai.

"Sampai dengan saat ini TNI tetap menjunjung tinggi dan memegang teguh komitmen netralitas yang diamanatkan undang-undang," ungkap dia.

Terpisah, Ketua DPC PDI-P Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta mengatakan, meski keluarga korban sudah melaporkan ke Denpom IV/4 Surakarta, DPC tetap akan memfasilitas terkait kasus tersebut.

Bahkan, kata dia, DPC PDI-P sudah berkoordinasi dengan TPD dan TPN Ganjar-Mahfud terkait pendampingan hukum kepada korban.

"DPC PDI-P tetap berada di belakang tentunya memfasilitasi segala sesuatunya dan mendukung langkah-langkah ini tentunya. Kami juga sudah berkoordonasi dengan TPD dan TPN tentunya beliau yang ada di TPD dan TPN sudah siapkan langkah-langkah (pendampingan hukum)," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com