Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Korupsi Hibah KONI Banten Rp 439 Juta Dihentikan

Kompas.com - 28/12/2023, 16:06 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menghentikan dua perkara dugaan korupsi tindak pidana korupsi selama 2023.

Kedua dugaan korupsi itu yakni penyalahgunaan dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten tahun anggaran 2022 dan pengadaan video wall di Sekretariat DPRD Banten.

Kepala Kejati Banten Didik Farkhan Alisyahdi mengatakan, penyelidikan dugaan korupsi dana hibah KONI Banten dihentikan karena adanya pengembalian kerugian keuangan negara sebesar Rp 439 juta.

“Memang ada yang kita hentikan, KONI ada kerugian karena kita lakukan penyelidikan tiba-tiba langsung telah mengembalikan ke kas negara Rp 439 juta,” kata Didik kepada wartawan di kantornya, Kamis (28/12/2023).

Baca juga: Resmikan Ribuan BTS 4G, Jokowi Singgung Kasus Korupsi yang Libatkan Johnny Plate

Kasus dugaan korupsi pada kegiatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kota Tangerang tahun 2022 ini penyidik telah melakukan serangkaian pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi.

Didik menjelaskan, ketika sudah ada pengembalian kerugian keuangan negara kasus dugaan korupsi dapat dihentikan.

Penghentian penyelidikan itu, kata Didik sesuai dengan Surat Edaran Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus). Nomor : B-1113/F/Fd.1/05/2010 tanggal 10 Mei 2010 dan Nomor 765/Fd.1/04/2018.

“Memang ketika kita sudah ada pengembalian dapat dihentikan, terus tenaga kita terbatas sehingga bisa menyelidiki yang lain kalau sudah dihentikan,” ujar Didik.

Baca juga: Kejati Tetapkan 2 Orang sebagai Tersangka Korupsi Dana Hibah KONI Lampung

Sedangkan kasus dugaan korupsi pengadaan video wall di lobi gedung DPRD Banten dihentikan karena penyidik menilai tidak ada perbuatan melawan hukumnya.

“Kalau video wall setelah kita selidiki tidak ada indikasi korupsi, sehingga kita hentikan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com