PONTIANAK, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPD Golkar Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) Gusti Hersan Aslirosa menyatakan mendukung calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Hersan menyadari keputusannya tersebut berbeda dengan arahan partai, namun dia yakini pilihan pribadinya dan siap dengan konsekuensi apapun.
“Saya ini turunannya dari Pak Jusuf Kalla dan Pak Zulfadhli. Satu gerbong. Partai saya tetap Golkar, tapi pilihan presidan saya beda,” kata Hersan kepada wartawan, Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Komentari Debat Cawapres, Airlangga Hartarto: Mas Gibran Golkar Banget
Hersan mengaku telah lama mengenal Anies. Saat itu, tahun 2008, Hersan yang menjabat Ketua DPRD Kota Pontianak maju dalam pemilihan wali kota Pontianak.
Dalam proses kampanye, Hersan meminta Anies untuk menjadi kosultan politiknya.
“Saya kenal beliau 2008. Waktu saya maju pemilihan wali kota, Pak Anies konsultan politik saya,” ucap Hersan.
Baca juga: Khofifah Terima Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 dari Partai Golkar
Hersan menjelaskan, Anies Baswedan merupakan calon presiden terbaik di antara calon-calon lain.
Hersan meyakini, jika terpilih, Anies bisa membawa perubahan di Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.
“Anies adalah presiden yang akan memberikan rasa adil dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” ungkap Hersan.
Sebelumnya, Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI mengungkapkan alasan dukungannya pada capres nomor urut satu, Anies Baswedan.
Jusuf Kalla bercerita bahwa Anies Baswedan adalah murid politiknya.
"Boleh dibilang saya yang mengajarkan politik (kepada) Anies. Dulu di Universitas Paramadina, tiap Jumat kami makan siang sama-sama dan saya memberikan mereka (Anies) isu-isu dan pengalaman politik, tiap Jumat," kata Jusuf Kalla di acara silaturahmi Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN di Gedung Islamic Center IMM, Makassar Sulawesi Selatan, Selasa (19/12/2023), seperti dikutip dari Antara.
"Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," lanjut dia.
Miliki pengetahuan ekonomi
JK mengungkapkan, menjadi presiden bukan tugas yang mudah. Presiden harus memahami semua hal, terutama mengenai persoalan ekonomi.
Menurut JK, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memahami dasar-dasar ekonomi.
Sebab, banyaknya konflik peperangan antarnegara membuat ekonomi dunia kian tak terkendali.
"Dunia lebih sulit lima tahun akan datang. Ekonomi dunia sulit akibat perang di Gaza Ukraina, belum lagi China dan Amerika yang saling bertentangan, demikian juga Eropa. Jadinya ekonomi dunia menurun," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.