KOMPAS.com - Kasus ajudan Bupati Kutai Barat menganiaya sopir truk, berakhir damai.
Dalam konferensi pers, Bupati Kubar (Kubar) FX Yapan menunjukkan surat damai tersebut.
Selepas kejadian itu, Yapan mengaku pihaknya bersedia membiayai pengobatan korban. Ia juga meminta korban dibawa kembali ke rumah sakit untuk melakukan rontgen.
“Sudah salaman semua, bahkan kita suruh mereka semua bawa lagi ke rumah sakit, rontgen, takutnya ada apa lagi, kita menjamin biayanya,” ujarnya, Kamis (21/12/2023).
Baca juga: Ajudan Bupati Kutai Barat Diduga Tendang Sopir Truk
Menurut Yapan, perdamaian antara ajudannya, Daniel; dan sopir truk, Andri Rahman; berlangsung tanpa paksaan.
"Baik itu korban, sopir truk; maupun kami berdamai atas inisiatif kesadarannya. Intinya semuanya punya iktikad baik," ucapnya, dikutip dari Tribunnews.
Surat kesepakatan damai tersebut ditandatangani kedua belah pihak, disaksikan ketua RT dan tokoh masyarakat setempat, Kamis, sekitar pukul 10.00 WIB.
Dari foto yang diperlihatkan Yapan, tampak ajudan bupati Kubar dan sopir truk bersalaman.
Yapan pun meminta maaf atas peristiwa tersebut.
”Karena itu saya atas nama pribadi, keluarga, Pemerintah Kutai Barat, dan atas nama ajudan saya minta maaf karena suatu hal yang tidak seharusnya terjadi,” ungkapnya, dilansir Antara.
Baca juga: Kasus Sopir Truk yang Dianiaya Ajudan Bupati Kubar Berakhir Damai
Mengenai kronologi, insiden itu terjadi di daerah Kinong, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Rabu (20/12/2023).
Saat melintas di daerah tersebut, mobil Yapan bertemu dengan lima truk pengangkut minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang sedang konvoi.
Kala itu, mobil Yapan berjalan sendiri tanpa pengawalan protokoler.
Baca juga: Ajudannya Aniaya Sopir Truk, Bupati Kutai Barat: Saya Mohon Maaf...
Sewaktu memasuki Simpang Damai, mobil Yapan meminta jalan kepada truk-truk angkutan CPO itu.
Yapan mengatakan, empat truk memberi jalan dengan sedikit menepi. Akan tetapi, truk terakhir yang dikemudian Andri Rahman tetap melaju menggunakan hampir seluruh badan jalan.
Sopir mobil Yapan pun melambaikan tangan ke truk CPO untuk minta jalan. Menurut Yapan, selain mobilnya, di belakangnya juga ada ambulans.
Ketika mobil Yapan hendak mendahului, dari arah depan muncul bus.
”Pas mau masuk (Jembatan) Kinong ada bus dari depan, lalu si Daniel melambaikan tangan supaya truk CPO memberi jalan sementara bus sudah berhenti. Tapi begitu kami mau masuk menyalip, dihajarnya lagi. Hampir 'digulung' (ditabrak) dia,” tuturnya.
Baca juga: Pria Aniaya Lansia di Situbondo Setelah Korban Menolak Beri Air Doa
Truk CPO tidak mengurangi kecepatan dan tetap di jalurnya, sehingga membuat mobil Yapan keluar jalur dan berhenti. Truk CPO Andre juga berhenti.
Kemudian, Daniel dan Yapan turun dari mobil dan ingin menegur sopir CPO. Sewaktu pihaknya menegur, kata Yapan, sopir CPO juga marah-marah.
Hal itu membuat Daniel emosi.
”Karena Daniel ini emosi, akhirnya terjadilah sesuatu yang tidak kita inginkan. Saya juga keluar melerai, terus ada kemenakan saya juga keluar melerai," jelasnya.
Detik-detik ajudan Bupati Kutai Barat menganiaya sopir truk, terekam oleh kamera warga. Video tersebut viral di media sosial.
Baca juga: Pelajar Aniaya Temannya karena Korban Tak Mau Kumpul-kumpul Lagi
Sumber: Kompas.com (Penulis: Ahmad Riyadi | Editor: Farid Assifa), Antara, Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.