Hanura Instruksikan Caleg di Sumbar Jangan "Jual Agama" dalam Kampanye

PADANG, KOMPAS.com-Seluruh calon legislatif Partai Hanura di Sumatera Barat diinstruksikan berpolitik santun, menjaga etika dan tidak menggunakan politik identitas.

"Saya instruksikan seluruh caleg Hanura di Sumbar berpolitik santun, tidak "menjual agama" dalam berkampanye," kata Ketua DPD Hanura Sumbar Febby Dt Bangso kepada wartawan usai peringatan HUT ke-17 Hanura, Jumat (22/12/2023) di Padang.

Febby mengatakan, seluruh caleg Hanura diminta mengeluarkan ide dan gagasan yang berpihak kepada masyarakat dalam berkampanye.

Baca juga: LBH Hanura Laporkan Seseorang yang Catut Nama Partai Dukung Salah Satu Capres

Febby mengakui, politik identitas masih banyak dilakukan dan laku di tengah masyarakat Sumbar

"Biarlah orang lain berpolitik identitas, menjual agama dan sebagainya. Caleg Hanura jangan," jelas Febby.

Menurut Febby, caleg daei Hanura di Sumbar mayoritas dari ulama, cendikiawan dan tokoh masyarakat sehingga diyakini memiliki latar belakang agama yang kuat.

Febby juga meminta seluruh kader dan caleg jangan sekali-kali melakukan kampanye yang menyinggung siapapun dan agama apapun.

"Tidak ada satupun seluruh pengurus partai dan caleg untuk melakukan penistaan agama, mengolok-olok agama manapun juga. Agama jangan dijadikan bahan candaan," tegas Febby.

Baca juga: Ganjar Klaim 2 Partai Beri Sinyal Dukungan: Hanura Belum Resmi dan PAN Seperti Anak Pacaran

Acara HUT Hanura diawali dengan pemotongan tumpeng pada Kamis (21/12/2023) malam yang dihadiri ratusan kader dan caleg di kantor.DPD Hanura Sumbar di Belanti Padang.

Selanjutnya, rangkaian acara dilanjutkan Jumat (22/12/2023) ini dengan santunan anak yatim, menyerahkan tumpeng ke kantor PDIP, sebagai teman koalisi bersama PPP dan Perindo.

Selanjutnya, malam hari dilanjutkan nonton bareng debat cawapres yang diperkirakan menjadi ajang pembuktian bagi cawapres nomor urut 3, Prof Mahfud MD.