Masyarakat memanfaatkan tanaman tersebut sebagai bahan utama untuk membuat anyaman tikar.
Proses pembuatan anyaman masih tradisional, mulai dari persiapan hingga menjadi tikar.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat tiket sekitar satu hingga dua minggu tergantung dengan tiket kesulitan motif dan ukurannya.
Sebelum kegiatan mengayam dimulai, masyarakat akan mengambil pandan dan mengumpulkannya.
Duri-duri pandan akan dibuang terlebih dahulu menggunakan benang nilon atau senar pancing.
Pandan kemudian dipotong menggunakan alat potong untuk memperoleh ukuran pandan yang sama lebar.
Baca juga: Anyaman: Pengertian, Motif, dan Contoh Hasil Kerajinan
Langkah selanjutnya, pandan dijemur hingga kering. Waktu yang dbutuhkan untuk penjemuran tergabung pada cuaca, karena memanfaatkan panas matahari.
Jika kondisi cerah, penjemuran dapat dilakukan dalam waktu dua hingga tiga hari.
Pandan yang telah kering dihaluskan dan diluruskan menggunakan sebilah bambu panjang sepanjang telapak tangan.
Jika menginginkan tikar berwarna, pandan direbus dahulu dengan air yang telah diberi pewarna alami maupun pewarna buatan.
Pewarna alami yang biasa digunakan antara lain kunyit untuk warna kuning maupun tinta cumi atau sotong untuk warna hitam.
Pengrajin kadangkala mencampurkan berbagai warna untuk menghasilkan warna dasar. Proses pewarnaan membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit.
Pandan kemudian dijemur kembali hingga kering dan baru dilakukan penganyaman.
Sumber:
www.kemenparekraf.go.id dan kikomunal-indonesia.dgip.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.