Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Gereja di Bali Ini Buat Pohon Natal Setinggi 11 Meter dari Anyaman Daun Lontar

Kompas.com - 21/12/2019, 17:43 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Khairina

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Menjelang perayaan Natal 2019, Gereja Katolik Roh Kudus Katedral, Renon, Denpasar, Bali, sudah mulai berbenah.

Pantauan Kompas.com, gereja tersebut sudah didekorasi untuk menyambut perayaan Natal.

Di halaman Gereja Katedral ini, beberapa jemaat nampak sibuk mendekorasi pohon Natal setinggi 11 meter.

Menariknya, pohon Natal tersebut dibuat dan dirangkai menggunakan anyaman daun lontar.

Baca juga: Gereja Santa Clara Bekasi Gelar Lomba Pohon Natal dari Barang Bekas

Yohanes Rudi Santoso, penanggung jawab pembuatan pohon natal menuturkan, pemgerjaan ini sudah disiapkan sejak sebulan terkahir.

Pemilihan daun lontar sebagai bahan pohon Natal ini karena ingin mengusung tema go green.

Jadi, daun lontar tersebut jika tak lagi digunakan bisa didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan.

"Iya karena daun lontar ini kan bisa didaur ulang. Sesuai anjuran pemerintah mengurangi sampah plastik jadi kita pakai daun lontar yang bisa dimusnahkan," kata Yohanes, Sabtu (21/12/2019) siang.

Baca juga: Siswa SD di Purwokerto Sulap Limbah Plastik Jadi Pohon Natal Raksasa

Yohanes menceritakan proses pembuatannya. Awalnya adalah menyiapkan kerangka besi setinggi 11 meter.

Kemudian, daun-daun lontar yang dibeli di daerah Klungkung diproses seperti direbus, dikeringkan, dan diwarnai.

Setelah itu, dianyam dan dipasang pada kerangka pohon Natal yang sudah disiapkan.

Lalu, ornamen hiasannya adalah anyaman daun lintar berbentuk topi. Ornamen tersebut diletakan di anyaman daun lontar yang telah melingkar di kerangka pohon Natal.

Terakhir, adalah pemasangan lampu-lampu hias untuk memperindah tampilan.

Untuk membuat pohon Natal ini menghabiskan sekitar 5 ikat daun lintar. Kemudian orbamennya sekitar 100 buah. Dana yang dihabiskan untuk membuat pohon Natal ini sekitar Rp10 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com