Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami yang Bunuh Istri Hamil di Baubau Masih Berusia 17 Tahun, Pelaku Kerap Lakukan KDRT

Kompas.com - 15/12/2023, 15:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MS (19), ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar rumahnya di di Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Kamis (7/12/2023).

Saat ditemukan, kondisi korban yang sedang hamil 3 bulan ini pucat dengan muka kebiruan.

Sebelum ditemukan tewas, MS sempat menelepon sang paman, LZ pada Rabu (6/12/2023). Saat itu MS mengaku menjadi korban kekerasan suaminya sendiri, LN yang berusia 17 tahun.

“Malamnya dia telepon saya, katanya (korban), bapak tua, saya dipukuli lagi kepalaku, saya bilang kalau begitu besok pagi baru saya naik ke rumah,” kata LZ, Kamis.

Baca juga: Motif Suami di Baubau Bunuh Istri yang Hamil 3 Bulan, Tak Ingin Chat Pribadi Diketahui Korban

Keesokan hari setelah meneria telpon, LZ pergi ke rumah MS. Karena bagian depan rumah tertutup, LZ bersama mertua korban pun masuk lewat belakang menuju kamar MS.

Betapa terkejutnya LZ saat menemukan keponakannya dalam kondisi tertelungkup di dalam kamar.

Sementara suaminya, LN berada tak jauh dari istrinya yang sudah tak bergerak.

“Mertuanya (korban) katakan kenapa pucat kakinya ini, saya pegang bukan pucat ini tapi sudah meninggal. Saya tanya suaminya, kamu kenapakan ini, dia bilang saya tidak apa-apakan, saya bilang jangan bohong tadi malam dia menelepon kamu pukuli kepalanya,” ujar dia.

Menurut LZ, ayah MS telah meninggal dunia sehingga keponakannya sering menelepon dirinya sembari menangis.

Bahkan kekerasan yang dilakukan LN ke MS terjadi sebelum mereka menikah.

Baca juga: Ibu Hamil 3 Bulan di Baubau Tewas Dianiaya Suami, Polisi Selidiki Motif Pelaku

Bukan penganiayaan yang pertama

Polres Baubau melakukan otopsi terhadap jenazah MS (19) warga Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, yang tewas akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Selasa (12/12/2023) sore.KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE Polres Baubau melakukan otopsi terhadap jenazah MS (19) warga Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, yang tewas akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Selasa (12/12/2023) sore.
Penganiyaan yang diterima MS dar suaminya bukan yang pertama. Bahkan korban kerap menceritakan perlakuan kasar sang suami kepada keluarganya.

"Berdasarkan penuturan dari keluarga korban, bahwa korban memang sudah sering curhat menerima kekerasan dari suaminya," kata Kapolres Baubau, AKBP Bungin Masokan Misalayuk, Kamis (14/12/2023).

Di hari kejadian yakni Rabu (6/12/2023), korban dianiaya oleh suaminya.

Setelah dipukuli, MS sempat pamit ke kakak iparnya dan juga pelaku LN untuk mengikuti arisan keluarga. Namun pulang arisan, korban kembali dianiaya suaminya.

“Saat itu juga korban berpamitan dengan pelaku LN dan sebelumnya (pergi) sudah terjadi penganiayaan kdrt kepada korban. Korban kembali dari arisan, korban bertemu dengan pelaku dan terjadi kembali penganiayaan terhadap korban,” ujar Kapolres.

Baca juga: Jasad Ibu Hamil 3 Bulan yang Dianiaya Suami di Baubau Diotopsi

Sekitar pukul 22.30 WIB, korban keluar rumah untuk futsal usai menganiaya istrinya dan ia pulang ke rumah pada pukul 23.30 WIB.

Saat pelaku pergi futsal, korban sempat menghubungi keluarganya dan mengaku dipukuli oleh LN. Selain itu MS juga mengaku sudah tak tahan dengan perlakuan suaminya.

“Saat pelaku pulang futsal, terjadi penganiayaan kembali (terhadap korban),” ucap Bungin.

Dan keesokan harinya, sekitar pukul 06.30 WIB, korban sudah ditemukan tak bernyawa oleh keluarganya di rumah yang ditempatinya bersama suami.

“Saat ditemui, korban sudah tidak sadarkan diri dan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan,” jelas Bungin.

Dari hasil autopsi yang dilakukan dokter polisi Polda Sultra, diketahui korban tewas karena pukulan.

“Berdasarkan hasil autopsi, ini membulatkan penyebab kematian adanya kekerasan di bagian leher. Di situ ada patahan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia,” ungkap Bungin.

Baca juga: Terungkap, Ibu Hamil 3 Bulan di Baubau Tewas Dianiaya Suami

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Baubau, Iptu Ismunandar mengungkap motif penganiayaan terakhir yang dilakukan LN hingga membuat istrinya tewas.

Menurut Ismunandar, motif penganiayaan itu karena masalah sepele yakni pelaku ingin meminjam pengisi daya ponsel kepada korban.

Selain itu, pelaku tak ingin chat-nya dengan wanita lain diketahui oleh sang istri.

"Kemudian tidak ingin privasinya diketahui oleh korban, karena dalam handphone tersebut terdapat chat bersama wanita lain," ungkap Ismunandar, jela dia.

Saat ini pelaku LN ditahan di ruang tahanan Mapolres Baubau. Pelaku LN diancam pasal 338 tentang pembunuhan dengan hukuman 15 tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Defriatno Neke | Editor: Gloria Setyvani Putri, David Oliver Purba, Robertus Belarminus), Tribunnews Sultra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Regional
Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Regional
Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com