Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Guru di Pelosok Banten, Berhenti Jadi Buruh demi Berjuang Memajukan Daerahnya

Kompas.com - 10/12/2023, 14:06 WIB
Acep Nazmudin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

LEBAK, KOMPAS.com - Rahmat Haidir (46) memacu sepeda motor dari rumahnya di Kecamatan Cilograng ke Kecamatan Panggarangan di selatan Kabupaten Labak, Banten.

Hari masih menunjukan pukul 05.30 WIB, namun dia musti bergegas ke SMAN 4 Panggarangan. Jarak dari rumahnya ke sekolah sekitar 35 kilometer.

Dia harus berangkat sepagi mungkin karena perjalanan ke sekolah juga tidak mudah. Akses jalan yang dilalui tidak selalu mulus. Sepuluh kilometer dari jalan raya ke sekolah dalam kondisi rusak.

Di SMAN 4 Panggarangan Rahmat menjabat sebagai kepala sekolah. Baru satu tahun menjabat, namun sejumlah perubahan sudah dilakukan di sekolah ini, berbekal dari latar belakangnya sebagai guru penggerak.

Baca juga: Buruh di Lebak Kecewa karena UMK-nya Terendah di Banten, Pj Bupati Pasrah

Setiba di sekolah, Rahmat mengajak guru-guru lain untuk melakukan kegiatan rutin setiap pagi, yakni menyambut siswa di depan gedung sekolah.

“Karena setiap anak yang berangkat dari rumahnya berbeda-beda kondisinya, mungkin ada yang dari rumahnya sempat cekcok, ada masalah, tapi ketika sampai sekolah kita harus bisa membawa si anak jadi student well being,” kata Rahmat, di SMAN 4 Panggarangan, Jumat (8/12/2023).

Menyambut pagi anak adalah salah satu program yang dibuat Rahmat di sekolah ini.

Bukan program yang besar, namun berdampak terhadap emosional siswa dan menciptakan lingkungan yang nyaman saat belajar di sekolah.

Di tengah keterbatasan fasilitas sekolah, Rahmat memutar otak untuk meningkatkan daya saing sekolah. Rahmat ingin sekolahnya setara dengan di kota-kota.

Kendati berada di pelosok, sekolah ini menghadirkan pengalaman belajar seperti di kota. Misalnya, saat ujian menggunakan aplikasi berbasis Andorid.

“Kalau di daerah kita itu kendalanya kalau jaringan listrik mati dan sinyal enggak ada,” kata Rahmat.

Rahmat juga mengaplikasikan program merdeka mengajar (PMM) di sekolah ini dengan mengedepankan bakat dan kemampuan siswa.

Sebagai kepala sekolah dengan latar belakang guru penggerak, Rahmat merupakan satu-satunya Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari total 26 tenaga guru dan petugas di sekolah ini.

Rahmat merupakan guru penggerak angkatan dua satu-satunya dari Kecamatan Cilograng Lebak pada tahun 2020. Sebelumnya dia merupakan guru di SMAN 1 Cilograng sejak tahun 2009.

Baca juga: Truk di Banten Dibatasi Saat Libur Nataru, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Modal dari guru penggerak itu dia tularkan ke guru-guru lain untuk meningkatkan kompetensi sekolah.

“Saya selalu berdialog, mengingatkan kepada teman-teman guru agar kita memberikan keteladanan. Jadi, dengan cara keteladanan, siswa-siswa bisa menjadi yang diharapkan,” kata dia.

Di samping meningkatkan kompetensi sekolah, tenaga pengajar di sekolah di sini juga berjibaku untuk mendapatkan siswa agar mau sekolah.

Menurut Rahmat, budaya di lingkungan sekolah masih banyak yang memilih untuk bekerja daripada sekolah.

Karena itu, sekolah memiliki program Jumat Dialog di mana menyosialisasikan ke masyarakat mengenai pentingnya sekolah.

“Alhamdulillah hasilnya luar biasa, banyak yang mau menyekolahkan anaknya di sini, dan ada peningkatan luar biasa untuk jumlah siswa,” kata dia.

Hasilnya, jumlah siswa tahun ini sebanyak 146 dari sebelumnya hanya 86 siswa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com