Seorang mahasiswa Politeknik Negeri Padang, Yasirli Amri, juga menjadi korban erupsi Marapi.
Kakak Yasirli Amri, Frans Swamitra, mengungkapkan, adiknya merupakan seorang yang aktif di media sosial.
Ketika erupsi terjadi, adiknya sempat meminta pertolongan melalui media sosial.
"Kebetulan pada saat kejadian masih memegang handphone (HP) dan mencoba meminta tolong melalui media sosial," terangnya, Selasa, dilansir dari Tribun Padang.
Selain itu, Yasirli juga sempat menghubungi orangtuanya. Usai mendapat kabar tersebut, pihak keluarga meminta bantuan kepada Wali Nagari sekitar.
Frans menjelaskan, pendakian Marapi ini menjadi momen pertama adiknya naik gunung.
"Saat hendak mendaki Gunung Marapi ada meminta izin dan orangtua mengizinkan. Karena orang yang membimbing dia ada di situ," bebernya.
Jasad Yasirli Amri selesai diidentifikasi oleh tim DVI Polda Sumbar pada Selasa pukul 19.01 WIB.
Yasirli lantas dibawa dan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Tanah Datar pada Rabu siang.
Berdasarkan keterangan polisi, tatkala Marapi mengalami erupsi, terdapat 75 pendaki di gunung tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 52 orang selamat dan 23 orang meninggal dunia.
Baca juga: Detik-detik Evakuasi Jenazah Pendaki Terakhir di Gunung Marapi
Sumber: Kompas.com (Penulis: Idon Tanjung, Perdana Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), TribunPadang.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.