PADANG, KOMPAS.com - Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat yang menewaskan 23 pendaki memberikan pelajaran berharga.
Koordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api , Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki mengatakan, sudah seharusnya gunung-gunung api yang dijadikan Taman Wisata Alam (TWA) memiliki sirene peringatan dini erupsi gunung.
"Idealnya memang harus memiliki sirene peringatan dini erupsi gunung. Ini memberikan peringatan bagi warga agar segera turun dari gunung jika ada tanda-tanda akan erupsi," kata Basuki saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/12/2023).
Baca juga: Daftar Nama 23 Pendaki yang Meninggal Saat Erupsi Gunung Marapi, Ada yang Berusia 18 Tahun
Basuki menjelaskan, saat ini gunung api yang memiliki sirene peringatan dini erupsi baru Gunung Semeru dan Bromo.
Menurut Ahmad Basuki, di Semeru ada 4 sirene dan di Semeru pun 4. Terdiri dari 1 milik PVMBG, sisanya milik BPBD setempat.
Baca juga: Petualangan Siska Mendaki Berakhir di Gunung Marapi...
Sirene ini akan berbunyi jika ada tanda-tanda gunung akan erupsi.
"Jadi mereka bisa segera turun atau berlindung jika sudah ada tanda-tanda akan erupsi," tutur Basuki.
Untuk pemasangan, sambung Basuki, bisa dikoordinasikan antara pemerintah daerah, pengelola TWA, atau pemerintah pusat lewat PVMBG.
Seperti diketahui, Gunung Marapi di Sumbar meletus pada Minggu (3/12/2023).
Akibatnya 75 pendaki terjebak di gunung yang dijadikan TWA oleh BKSDA Sumbar itu. Sebanyak 23 orang meninggal dunia dan sisanya selamat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.