Sejak melakukan penyanderaan, kelompok Egianus jarang berkumpul dan lebih memilih berpencar.
Bahkan kini ada kelompok tertentu yang ditugaskan untuk masuk ke kabupaten lain yang bertetangga dengan Nduga.
"Sekarang mereka terpencar menjadi lebih dari enam kelompok, ada beberapa tempat, mereka ada (juga) posisi di luar kabupaten seperti kelompoknya Yotam (di Yahukimo). Perkelompok itu jumlahnya ada yang tidak terlalu banyak dan ada yang banyak, tapi rata-rata mereka memegang senjata api," tutur Faizal.
Ditanya apakah penyebaran kelompok-kelompok tersebut dilakukan untuk menutupi lokasi penyanderaan, Faizal belum memberi jawaban pasti.
"Kita sedang pelajari (apakah penyebaran kelompok tersebut membuat sebuah pola)," cetusnya.
Baca juga: Pangdam Sebut Pilot Susi Air Saat Ini Ditawan di Hutan Nduga oleh Egianus
Sebagai informasi, pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens pertama kali disandera oleh KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023.
Sejak saat itu, Egianus kerap membawa sanderanya berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.
Aparat keamanan masih berusaha melakukan negosiasi walau hingga kini Kapten Philip belum juga dibebaskan.
Sementara aparat melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga membantu Egianus Kogoya.
Penangkapan pertama terjadi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada 7 September 2023. Saat itu, personel Satgas Damai Cartenz 2023 menangkap YT yang diduga merupakan simpatisan Egianus Kogoya yang bertugas menyuplai bahan makanan dan mengantarnya melalui jalur sungai.
Baca juga: Kapolda Papua Harap Penangkapan Sejumlah Anak Buah Egianus Memperlemah Kekuatan KKB
Kemudian pada 17 September 2023, lima orang ditangkap di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Mereka dianggap simpatisan yang kerap membri informasi terkait pergerakan aparat keamanan di Distrik Kenyam kepada KKB.
Lalu, aparat keamanan menangkap ET alias LD alias Altau, yang diduga aggota KKB Ndugama, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Selasa (19/9/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.