Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor UMKM di Ambon Terganjal Buyer Nakal

Kompas.com - 06/12/2023, 22:29 WIB
Priska Birahy,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga produk UMKM asal Kota Ambon tembus pasar ekspor. Sayangnya, upaya melebarkan pasar yang luas temui banyak kendala.

Bea Cukai Kota Ambon mencatat, sepanjang 2023 masing-masing usaha terhitung baru satu kali melakukan ekspor. Itupun dalam jumlah yang sangat kecil.

Kepala KPPBC Ambon Teddy Laksmana menyatakan pihaknya terus mendorong agar UMKM Kota Ambon naik level.

"Kami memberikan kemudahan bagi pelaku usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk melakukan ekspor produk ke luar negeri."

Baca juga: 6 Tips Promosi Produk UMKM Lewat Pameran

"Upaya yang dilakukan untuk mendorong dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha melakukan ekspor," ujarnya.

Tiga usaha itu antara lain Nacha Food abon ikan dan sambal roa, Truttys Tahoe Sutra dan Koperasi Kamboti Rempah Maluku.

Ketiganya dipilih karena kinerja dan performa produksi UMKM yang baik.

Ada yang namanya MACS atau mapping assistance coordination demand sinergy.

Melalui cara ini bea cukai dapat mengetahui strategi apa yang dapat diterapkan untuk mendorong usaha pelaku UMKM.

Menurut Laksmana, sebelum proses ekspor para pelaku usaha telah menyiapkan banyak hal terkait dokumen dan keamanan produk.

Setelah itu pihaknya berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di Maluku yang ada serta bersinergi mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi calon eksportir.

Namun dalam paraktiknya, mencari dan menemukan buyer atau pembeli ekspor tidak semudah itu.

Baca juga: Pentingnya Penggunaan Label untuk Produk UMKM, Salah Satunya Branding

Nike Lidyaastuti founder Nacha Food mengaku dukungan upaya bea cukai amat membantu kembangkan usaha di masa sulit. Namun terganjal pada buyer dari luar negeri.

"Kemarin itu bantuan dari bea cukai untuk kami. Bisa ekspor ke luar negeri. Buyer dari Australia mintan kirim tester tapi belum ada kabar selanjutnya," jelas Nike saat ditemui di salahs atu rumah produksinya yang ada di Lateri Kecamatan Baguala Kota Ambon.

Persoalan ekspor, katanya, tidak semudah ada barang ada pembeli.

Untuk bisa mendapat buyer tetap, sama halnya dengan mencari jodoh. Tidak semua buyer berakhir dealing kerja sama jangka panjang.

Ada kalanya pembeli termakan janji buyer yang berujung kerugian. Sebagai contoh saat dirinya mendapat satu buyer dari Malaysia.

Buyer membeli abon ikan sebagai pelengkap pada masakan India Melayu yang dijual di tiga restoran miliknya di Malaysia.

Pada pembelian pertama, abon ikan yang dipesan dibayarkan setengahnya sebagai tanda jadi. Setelah barang sampai, baru ada pelunasan.

Namun pada pembelian berikutnya, permintaan buyer makin aneh yang membuat Nike merugi.

Baca juga: Apa Itu Quality Control? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Produk UMKM

"Dia (buyer) minta kirim abon tapi curah tidak mau pakai kemasan. Minta 15 kilogram, 5 kilogram dicampur nori, 10 kilogram lagi biasa."

"Tapi ujungnya hanya sanggup bayar 13 kilogram. Bahkan sampai ada yang tidak dibayar sama sekali," kenangnya.

Menurutnya, untuk menentukan buyer perlu kejelian dan nyali. Tak hanya berdasarkan pengalaman para pelaku UMKM lain, pasar luar negeri punya segmentasi yang luas.

Tidak semua pelaku UMKM di Indonesia sanggup memenuhi permintaan.

“Kendala kita cuma satu, belum menemukan buyer yang pas. Kadang minta dalam jumlah besar tapi UMKM tidak mampu,” imbuhnya.

Sebagai salah satu brand oleh-oleh khas Kota Ambon, upaya ekspor yang gagal itu dialihkan dengan buyer dalam negeri.

Baca juga: HMSP Dorong Ekspor Produk UMKM Indonesia Timur

Salah satunya menggandeng buyer dari Surabaya. Produk-produk Nacha Food dibeli pengepul usaha UMKM di Surabaya.

Dari situ produk tersebut dijual kembali atau didisribusikan ke berbagai tempat. Tidak hanya produk dari kota Ambon, pengepul UMKM itu juga mengambil produk makanan unggulan dari daerah lain.

Cara ini dinilai jauh lebih jelas, pasti dan aman. Terbukti sejak bekerja sama pada 2018 hingga sekarang usaha bersama di Surabaya itu masih berjalan dan progresif.

“Yang di Surabaya malah yang jelas. Jelas dan terjamin pasaranya,” sebut owner Bakso Mantul itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com