Rodos digunakan untuk membacok atau dalam keadaan terpaksa juga untuk menusuk. Pada zaman dahulu, rodos kerap digunakan sebagai senjata perang.
Pedang adalah salah satu senjata tradisional Bengkulu.
Banyak masyarakah yang masih menyimpan dan mewariskan senjata tersebut ke generasi berikutnya.
Pedang memiliki bagian ujung yang tidak terlalu runcing dan sedikit melengkung ke arah belakang.
Ukuran pedang Bengkulu, yaitu panjang sekitar 60 hingga 75 sentimeter dengan lebar 3 hingga 4 sentimeter.
Pedang digunakan untuk melindungi diri dari serangan lawan dan dipasang di pinggang dengan sarung serta penutup.
Kerambit adalah senjata tradisional yang biasa digunakan oleh orang yang ahli dalam ilmu silat.
Menurut kepercayaan setempat, senjata tradisional Bengkulu kerambit tumbuh bersamaan dengan perkembangan silat di Bangkulu.
Namun tidak diketahui secara pasti, kapan senjata tersebut mulai muncul dan dibuat.
Kerambit merupakan senjata tradisional Bengkulu yang banyak di temui dihampir seluruh wilayah provinsi ini.
Baca juga: Museum Negeri Bengkulu Gelar Pameran Senjata Tradisional
Bentuk kerambit adalah melengkung seperti setengah lingkaran dengan bagian ujung tajam. Ukurannya berkisar 12 sentimeter dengan lebar pangkal sekitar dua sentimeter.
Jembio disebut juga Rambai Ayam. Karena bentuknya mirip rambai ayam, baik lebarnya, lengkungnya, dan panjangnya.
Rambai ayam merupakan bulu ekor ayam jantan yang panjang dan biasanya terdiri dari dua lembar.
Jembio merupakan salah satu senjata tradisional yang telah dimiliki masyarakat Bengkulu sejak lama atau beberapa generasi sebelumnya.
Dilihat dari bentuk wilahan, sarung, dan sampiran, senjata tersebut memiliki kemiripan dengan keris dan sewar.