Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pelajar Konvoi Sambil Bawa Senjata Tajam, Keroyok 2 Pelajar dari Sekolah Lain

Kompas.com - 01/12/2023, 07:03 WIB
Bayu Apriliano,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Puluhan siswa SMK di Kota Magelang melakukan konvoi sambil membawa senjata tajam (sajam). Kejadian tersebut sempat viral di media sosial.

Tak hanya konvoi, mereka juga mengeroyok 2 pelajar dari sekolah lainnya.

Dua korban ini mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Kejadian tersebut diketahui terjadi pada Rabu (29/11/2023) pukul 14.30 WIB.

Mereka melakukan konvoi di Jalan Urip Sumoharjo, Wates, Magelang Utara, dekat SMK Adipura Kota Magelang.

Baca juga: Pria di Magelang Aniaya Perempuan yang Tolak Lamarannya

Kapolres Magelang Kota Polda Jawa Tengah AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan, setelah mengetahui Kejadian itu, Polres Magelang Kota melakukan identifikasi dan pengejaran terhadap para pelajar ini.

Identifikasi dan pengejaran dipimpin langsung oleh oleh Kasat Reskrim dan Kapolsek Magelang Utara, bersama pihak sekolah SMK YK Kota Magelang.

Setelah melakukan identifikasi pada Kamis (30/11/2023) pagi, polisi berhasil mengamankan 26 siswa.

“Lima siswa di antaranya sudah dibuktikan sebagai Pelaku penganiayaan dan melukai 2 (dua) korban. Yang melukai korban berinisial GSP adalah siswa berinisial MAP, MKR, dan WSD. Sementara yang melukai korban berinisial BSEP adalah siswa IM dan DP. Saat ini, kedua korban dirawat di Rumah Sakit Tentara (RST) Dr Soejono, Kota Magelang,” terang Yolanda, dalam keterangan resminya, Jumat (1/12/2023).

Kepada 5 pelaku yang telah terbukti melakukan pengeroyokan, akan dikenai hukuman sesuai Pasal 170 KUHP di mana hukumannya bisa mencapai 7 tahun penjara.

“Usia dari kelima pelaku ini yang di bawah umur hanya satu anak. Untuk siswa yang lain akan diberi pembinaan. Pihak Polres Magelang Kota tidak melakukan penahanan karena masih usia sekolah, dan yang menjamin pihak sekolah dan orangtua masing-masing,” terang AKBP Yolanda.

Baca juga: Pria Mengaku Loyalis Jokowi Datangi Balai Kota Solo, Mengaku Orang Magelang dan Sempat Ditemui Wakil Wali Kota Teguh

Selain dilakukan pembinaan, kepada masing-masing orangtua untuk membuat pernyataan. Agar menjadikan efek jera bagi anak-anak untuk tidak mengulang kembali perbuatan melanggar hukum.

Ia menyampaikan, pihaknya berkali-kali mengingatkan dan mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan terhadap kejadian melanggar hukum.

“Sehingga dalam hal ini perlu ada kerja sama antara pihak kepolisian, orangtua, sekolah, dan masyarakat,” tambah Yolanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com