Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sasando, Alat Musik Khas Pulau Rote yang Unik

Kompas.com - 27/11/2023, 21:57 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sasando adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bentuk alat musik sasando yang unik membuat siapapun yang melihatnya pertama kali akan langsung tertarik.

Belum lagi ketika mendengar suara sasando yang merdu, orang yang mendengarnya sudah pasti akan jatuh hati.

Baca juga: Kunjungan Ibu Negara Iriana Jokowi ke Labuan Bajo, Konser Suara 1.000 Sasando Siap Menyambut

Dalam keseharian masyarakat Rote, sasando kerap dimainkan untuk mengiringi tarian, lagu, syair, dan acara hiburan lainnya.

Alat musik sasando juga biasa disebut sasandu (bunyi yang dihasilkan dari getar).

Baca juga: Sasando, Senandung Cinta untuk Sang Putri dari Pulau Rote

Dilansir dari laman Kemendikbud, karena alat musik ini beresonansi, maka disebut sandu atau sanu yang dalam bahasa setempat berarti bergetar atau meronta-ronta.

Kemudian alat ini disebut sebagai sasando, yang berasal dari kata ulang sandu-sandu atau sanu-sanu yang berarti bergetar berulang-ulang.

Baca juga: Organisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dunia Akui Alat Musik Sasando dari Indonesia

Asal-usul Sasando

Sasando ternyata memiliki sejarah yang lekat dengan cerita nenek moyang orang Rote.

Seperti dilansir dari laman Kemendikbud, terdapat beberapa versi legenda setempat yang dipercaya mengisahkan asal-usul dari alat musik tradisional berbahan daun lontar ini.

Cerita pertama berkisah tentang seorang pemuda bernama Sangguana yang terdampar di pulau Ndana saat melaut, dan kemudian dibawa oleh penduduk menghadap raja di istana.

Sangguana yang memiliki bakat seni membuat sang putri terpikat, dan lalu memintanya untuk dibuatkan sebuah alat musik yang belum pernah ada.

Diilhami dari sebuah mimpi, Sangguana kemudian menciptakan alat musik yang kemudian diberi nama Sandu (artinya bergetar).

Ketika memainkannya alat musik tersebut, sang Putri bertanya lagu apa yang dimainkan dan Sangguana menjawab “Sari Sandu”.

Alat musik itu pun ia berikan kepada sang Putri dan diberi nama Depo Hitu yang artinya Sekali Dipetik Tujuh Dawai Bergetar.

Cerita kedua berkisah tentang Lumbilang dan Balialan, dua orang penggembala yang meladang bersama domba-dombanya.

Mereka membawa selembar daun lontar untuk menimba air saat kehausan di siang hari.

Untuk menimba air, daun lontar akan dilipat dengan bagian tengah daun berwarna kuning muda harus dibuang. Namun ketika hendak melepas, tali tersebut dikencangkannya.

Tali yang ditarik keras ternyata dapat menimbulkan bunyi yang berbeda-beda.

Namun tali yang sering terputus membuat keduanya lantas harus mencungkili lidi-lidi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com