Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMA di Ambon Buat Pohon Natal dari 1.000 Sampah Botol Plastik

Kompas.com - 25/11/2023, 16:54 WIB
Priska Birahy,
Reni Susanti

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Menjelang Natal, SMA Kristen YPKM Ambon (Smaker) memanfaatkan ribuan sampah botol plastik, jadi pohon natal dan dan tempat sampah, (24/11/2023). 

Ada 15 kelas yang turut berpartisipasi membuat kreasi berbahan sampah plastik. Ada 1.200 sampah botol plastik yang digunakan untuk membuat pohon natal dan tempat sampah. 

Menariknya, sudah sejak lama para siswa di Smaker menerapkan gaya hidup tanpa sampah plastik. Mereka membawa tumbler dan mengisi ulang air minum di sekolah.

Baca juga: Jalan Tol Solo-Jogja Dibuka Fungsional Saat Libur Natal dan Tahun Baru Sepanjang 13 Km

Sedangkan botol-botol yang digunakan, mereka peroleh dari rumah masing-masing atau kantin sekolah yang disortir.

Tiap kelas menyiapkan sekitar 300 botol plastik. Botol-botol itu kemudian dijadikan eco brick tempat sampah dan sisanya untuk bahan baku pohon natal.

“Anak-anak kumpulkan botolnya lalu mereka kreasikan sendiri. Kami sebagai fasilitator hanya memandu memberikan materi kepada mereka sampai menjadi produk,” ujar Fasilitator 5P (Projek penguatan profil pelajar Pancasila) Smaker, Herman Adrian Kippuw.

Baca juga: 1 Hektar Ladang Ganja Siap Panen Ditemukan di Mandailing Natal

Untuk pembuatan tempat sampah, mereka juga memakai sampah plastik lain untuk diisi di dalam botol sebagai penguat eco brick.

Sementara untuk pohon natal ada sekitar 600 botol plastik yang dipakai. Sampah itu dijadikan kerangka pohon natal kerucut.

Menurut Herman, ini merupakan kali kedua Smaker membuat pohon natal berbahan plastik. Hanya saja tahun ini jumlahnya tak sebanyak dua tahun lalu.

“Pohonnya kami tidak bikin sampai di bawah. Dan bentuknya kerucut jadi tidak banyak makan botol,” beber dia.

Menurutnya, kreasi berbahan sampah plastik ini tak semata sebagai tujuan akhir program 5P tapi melatih kerja sama dan kebersamaan siswa.

Para siswa diajarkan untuk peka, solutif, juga mampu beradaptasi dengan orang lain. Mengembangkan soft skill dan kepekaan terhadap lingkungan.

“Kolaborasi siswa ini kami nilai kerja sama mereka. Anak-anak ini kan mereka ada sifat individualistisnya. Mereka diajarkan kepekaan terhadap lingkungan juga merangsang nilai estetik,” imbuh Fasilitator 5P Sepriany Simatauw.

Sepriany berharap, anak-anak dapat belajar dan terus mempraktikkan nilai baik kepada lingkungan sosial, juga menjadi contoh bagi siswa di sekolah lain.

Bagi tim guru dan fasilitator, untuk menciptakan generasi unggul perlu dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil. Salah satunya kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com