KOMPAS.com - Mata Suwarni (26), warga Kota Samarinda tampak berkaca-kaca saat menceritakan suaminya, Suaprianda (27) tewas bersimbah darah di dalam kandang harimau milik majikannya.
Diduga Suaprianda tewas diterkam harimau yang sudah tiga tahun ia beri makan.
Meninggalnya Suprianda membuat Suwarni harus menjadi orangtua tunggal untuk dua buah hati mereka yang masih berusia tujuh tahun dan satu tahun.
Bahkan Suwarni saat ini sedang mengandung anak ketiga mereka.
Baca juga: Sosok AS, Pemilik Harimau yang Terkam ART hingga Tewas, Dikenal sebagai Pengusaha Kayu
Suwarni bercerita suaminya adalah pribadi yang hangat dan tekun bekerja.
Hal itu diungkapkan saat ditemui di rumah mertuanya di Jalan Batu Cermin, Kelurahan Sempaja Barart, Kecamatan Samarinda Utara pada Selasa (21/11/2023).
Ia bercerita sehari sebelum kejadian, suaminya lebih manja dari biasanya. Bahkan Suprianda mendadak melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga.
Saat itu, menurut Suwarni, suaminya membersihkan seluruh area rumah hingga melipat rapi pakaian-pakaian yang ada.
Selain itu sang suami juga mendadak mencukur rambut anak laki-laki mereka.
"Katanya biar tambah gagah seperti dia," ucapnya dengan berkaca-kaca.
Baca juga: Soal Kasus ART di Samarinda Tewas Diterkam Harimau, Majikan Korban Jadi Tersangka
Ia juga bercerita bahwa suaminya berencana mengajak keluarga kecilnya untuk berlibur pada Sabtu (18/11/2023).
Liburan tersebut direncanakan karena sang suami mengaku mendapatkan rejeki nomplok.
"Katanya dapat uang di mobil. Pas mau dikembalikan ke bos Andre (pemilik harimau), kata bosnya bukan miliknya dan suami saya boleh ambil," bebernya.
Suwarni mengaku merasa bahagia dengan kehangatan yang diberikan suami untuk dirinya dan anak-anaknya.
Di hari kejadian yakni pada Sabtu pagi, ia membangunkan sang suami untuk segera mandi dan sarapan.
Rencananya hari itu mereka akan mendatangi rumah keluarga yang akan menggelar acara pernikahan pada Minggu (19/11/2023).
Namun seperti biasa, sang suami singgah di rumah nomor 99 di Jalan Wahid Hasyim II untuk memberi makanan hewan peliharaan sang majikan.
Sepanjang perjalanan, Suwarni bercerita bahwa sang suami banyak melontarkan gurauan.
Setibanya di depan gerbang menuju kandang harimau yang berjarak 200 meter dari rumah inti, sang suami turun dan memintanya untuk menunggu bersama buah hati mereka yang masih berusia 1 tahun.
"Tunggu di sini (di luar gerbang menuju kandang). Bapak tidak akan lama," kata Suwarni menirukan perkataan sang suami.
Dia tidak pernah menyangka itulah kata-kata terakhir yang ia dengar dari mulut sang suami sebelum hilang dari balik pintu kandang yang berisi harimau pada pukul 10.30 Wita.
Biasanya pria asal Buton, Sulawesi Tenggara itu akan mengajak istrinya masuk.
Jika pun tidak, ia akan melakukan panggilan video dengan sang istri ataupun keluarga saat akan memberi makan hewan buas itu.
Baca juga: Istri ART di Samarinda Histeris Temukan Suaminya Tewas Diterkam Harimau Peliharaan Majikan