Hingga waktu menunjukan pukul 11.30 Wita, sang suami tak kunjung keluar. Ia mulai resah sebab tak bisa menghubungi Suprianda.
"Biasanya kami video call kalau di dalam kandang. Biar tahu apa yang terjadi selama di dalam. Tapi waktu itu HP saya dibawa masuk, katanya buat wifi," ungkapnya lagi.
Suwarni lantas menuju rumah majikan suaminya dan meminta asisten rumah tangga (ART) yang ada untuk menghubungi AS.
"Jawab si Bos Andre (majikan suaminya) mungkin belum selesai di dalam sana," demikian kalimat singkat dari AS yang membuat Suwarni kembali sedikit tenang.
Suwarni terus menunggu, namun hingga pukul 13.30 Wita, sang suami masih tak kunjung keluar.
Ia kembali meminta tolong ART lainnya untuk menghubungi majikan suaminya.
"Jawabannya sama, mungkin belum selesai. Tapi firasat saya sudah lain, saya paksa bos lihat suami saya ke kandang (harimau)," lanjutnya.
Baca juga: 3 Jam Tak Kunjung Keluar Rumah, Suprianda Ternyata Tewas Diterkam Harimau Sang Majikan
Dilanda rasa khawatir, sambil menunggu AS tiba, Suwarni dengan menggendong buah hatinya melangkahkan kaki ke kandang berkelir abu-abu tersebut.
Langkahnya sempat terhenti saat sang buah hati tiba-tiba menunjuk ke lantai tiga kandang lalu melambai.
"Dia rewel, nunjuk lantai tiga itu sambil teriak bapak... bapaaak. Tapi saya lihat tidak ada siapa-siapa," sambungnya.
Teriakan dan tingkah anak keduanya itu membuat langkahnya goyah. Ia semakin yakin telah terjadi hal buruk terhadap sang suami.
Ia pun semakin dekat dengan pintu utama kandang yang terbuat dari besi dan melihat pintu terbuka sedikit.
Selain itu anjing yang bernama Aci berada di luar kandang.
"Biasanya anjingnya pasti di dalam kandang. Saya panggil suami saya tidak menyahut," ucapnya lagi.
Baca juga: ART di Samarinda Tewas Diterkam Harimau Peliharaan Majikan
Melihat kejanggalan yang tak biasa itu membuat emosi ibu hamil tersebut semakin tak terkontrol. Bergegas ia kembali meminta ART di rumah itu untuk menghubungi majikannya.
Tidak berselang lama, AS yang ia panggil Bos itupun tiba dan langsung memeriksa area kandang. Ia kemudian kembali dengan informasi bahwa sang suami telah tiada.
"Dia cuma minta selimut, tidak tahu buat apa. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi selain menangis sejadi-jadinya. Pak Soan (ayah AS) mencoba menenangkan saya. Katanya sudah menghubungi polisi," bebernya.
Sesaat setelah kejadian tersebut, semua orang yang ada di rumah itu bersikap dingin padanya. Selain itu semua akses pintu keluar mendadak ditutup.
Selain itu ia tak diperbolehkan meninggalkan kediaman AS.
"Saya mau hubungi keluarga saya tapi tidak diberi akses," sambungnya.
Baca juga: Perbaiki Pipa Mesin Pompa Air di Pinggir Sungai, Wanita di Kotabaru Tewas Diterkam Buaya
Saat rumah tersebut sepi, ia berhasil melarikan diri dengan menggendong sang buah hati.
"Saya ketemu sama teman kerja suami dan diantar ke rumah orangtua suami saya ini (kediaman mertua)," bebernya.
Setelah beberapa saat jasad sang suami baru dapat dievakuasi. Ia mengaku kaget sebab yang menyerang sang suami merupakan harimau besar.