Masyarakat Nias menghindari hal tersebut agar tidak dicap sebagai penyembah atau penganut paganisme oleh jemaat gereja mereka.
Baca juga: Mengenal Tari Pendet Berasal dari Daerah Bali
Tari Moyo adalah tari yang berpasangan. Dalam satu kelompok biasanya beranggota enam hingga delapan orang.
Gerakan tari Moyo adalah gerakan naik turun menirukan burung yang sedang mengepakkan sayapnya di udara.
Gerakan lainnya berupa gerakan berputar, gerakan menukik dengan tempo cepat, dan sesekali bersimpuh dengan berjinjit.
Pada zaman dahulu, tari Moyo dipersembahkan dalam pesta rakyat secara periodik oleh masing-masing desa.
Tari tersebut juga sebagai sarana pemuda-pemudi untuk saling berkenalan.
Pada masa sebelum kemerdekaan, tari Moyo dilakukan oleh para dayang atau budak untuk menghibur tuan puteri.
Tari Moyo pernah mengalami masa kejayaan dan masa kritis hampir ditinggalkan.
Perkembangannya saat ini, tari Moyo kembali digalakkan dan menjadi ekstrakulikuler di sejumlah sekolah di Nias.
Kostum para penari biasanya busana adat khas suku Nias. Warnanya didominasi, seperti merah, kuning, hitam, atau putih.
Kostum tari Moyo biasanya bervarasi sesuai kreasi masing-masing kelompok tari.
Pertunjukan tari Moyo diiringi dengan musik yang berasal dari alat musik tradisional, seperti genderang dan gong khas Nias.
Musik pengiring ditampilkan dengan lantunan syair atau lagu oleh pengiring vokal.
Irama musik ditampilkan dengan tempo pelan dan semakin cepat sesuai gerakan tarian.
Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id dan www.tribunnewswiki.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.