Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tari Moyo: Asal-usul, Keunikan, Kostum, dan Musik Pengiring

Kompas.com - 16/11/2023, 22:35 WIB
Dini Daniswari

Editor

Masyarakat Nias menghindari hal tersebut agar tidak dicap sebagai penyembah atau penganut paganisme oleh jemaat gereja mereka.

Baca juga: Mengenal Tari Pendet Berasal dari Daerah Bali

Keunikan Tari Moyo

Tari Moyo adalah tari yang berpasangan. Dalam satu kelompok biasanya beranggota enam hingga delapan orang.

Gerakan tari Moyo adalah gerakan naik turun menirukan burung yang sedang mengepakkan sayapnya di udara.

Gerakan lainnya berupa gerakan berputar, gerakan menukik dengan tempo cepat, dan sesekali bersimpuh dengan berjinjit.

Pada zaman dahulu, tari Moyo dipersembahkan dalam pesta rakyat secara periodik oleh masing-masing desa.

Tari tersebut juga sebagai sarana pemuda-pemudi untuk saling berkenalan.

Pada masa sebelum kemerdekaan, tari Moyo dilakukan oleh para dayang atau budak untuk menghibur tuan puteri.

Tari Moyo pernah mengalami masa kejayaan dan masa kritis hampir ditinggalkan.

Perkembangannya saat ini, tari Moyo kembali digalakkan dan menjadi ekstrakulikuler di sejumlah sekolah di Nias.

Kostum Tari Moyo

Kostum para penari biasanya busana adat khas suku Nias. Warnanya didominasi, seperti merah, kuning, hitam, atau putih.

Kostum tari Moyo biasanya bervarasi sesuai kreasi masing-masing kelompok tari.

Musik Pengiring Tari Moyo

Pertunjukan tari Moyo diiringi dengan musik yang berasal dari alat musik tradisional, seperti genderang dan gong khas Nias.

Musik pengiring ditampilkan dengan lantunan syair atau lagu oleh pengiring vokal.

Irama musik ditampilkan dengan tempo pelan dan semakin cepat sesuai gerakan tarian.

Sumber:

warisanbudaya.kemdikbud.go.id dan www.tribunnewswiki.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Regional
Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Regional
Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Regional
Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Regional
Korban Meninggal Banjir Lahar di Sumbar Menjadi 47 Orang

Korban Meninggal Banjir Lahar di Sumbar Menjadi 47 Orang

Regional
Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Regional
Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Regional
Pria di Semarang Lecehkan Anak Tetangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Pria di Semarang Lecehkan Anak Tetangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Regional
Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Regional
Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com