Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

154 Hektar Hutan Lindung Kaki Gunung Slamet Dirambah, KPH Pekalongan Barat Bersiap Reboisasi

Kompas.com - 15/11/2023, 11:47 WIB
Tresno Setiadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Sedikitnya 154 hektar lahan hutan lindung di kaki Gunung Slamet bagian barat di wilayah Kecamatan Sirampog, Brebes, dan Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, rusak akibat perambahan untuk aktivitas pertanian.

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat bersiap melakukan gerakan rebosiasi besar-besaran sebagai langkah konkrit dalam penanganan kerusakan hutan lindung ini.

KPH Pekalongan Barat mencatat, hutan lindung yang rusak di wilayah Kecamatan Sirampog, Brebes, mencapai 106 hektar dan wilayah Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal 48 hektar.

Baca juga: Hutan Lindung di Pagar Alam Diduga Dirambah Penambang Emas Ilegal

"Selain memasang papan larangan, KPH Pekalongan Barat juga mencanangkan gerakan menanam pada 18 November 2023 untuk merehabilitasi hutan yang rusak," kata Administratur/KKPH Pekalongan Barat Haris Setiana dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Haris mengungkapkan, penggarapan lahan di kawasan hutan lindung baik wilayah Kabupaten Brebes maupun Tegal terjadi sejak awal reformasi.

“Perhutani telah melakukan upaya-upaya seperti pelarangan garapan, bukan hanya saat ini saja upaya yang dilakukan namun hampir tiap tahunnya Perhutani telah melakukan langkah-langkah antisipasi kerusakan hutan," kata Haris.

Dijelaskan Haris, sejak terjadi perambahan oleh masyarakat secara komprehensif beberapa bulan yang lalu, Perhutani intens melakukan koordinasi dengan dinas dan pihak-pihak berkepentingan termasuk Forkompinda baik Kabupaten Brebes maupun Tegal.

"Pada tanggal 27 September 2023 telah koordinasi khusus bersama Pj Bupati Brebes, Kapolres, Dandim, Kajari dan Ketua Pengadilan Negeri Brebes serta Ketua DPRD membahas dan mencari solusi terbaik tentang penanganan hutan lindung," kata Haris.

Termasuk masyarakat penggarap diberi toleransi sampai dengan tanamannya panen pada bulan November. Kemudian dilakukan rapat-rapat koordinasi dengan pihak-pihak dan dinas terkait untuk bersinergi mengatasi kerusakan hutan.

“Kami tidak mungkin sendirian dalam mengatasi kerusakan hutan ini, perlu melibatkan berbagai pihak atau stakeholder termasuk memberikan pemahaman dan pembinaan kepada masyarakat sekitar hutan karena masyarakat adalah warga yang notabene perlu melibatkan Pemda," kata Haris.

Saat ini Perhutani sedang berjibaku melakukan proses penanganan kawasan lindung sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Pemali (FKPDAS PEMALI).

Perhutani KPH Pekalongan Barat bertugas sebagai penanggung jawab pelaksanaan penanaman yaitu dari mulai persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan penanaman.

Untuk kesuksesan dan kelancaran kegiatan tersebut yang mana agenda penanaman akan dimulai pada tanggal 18 November 2023, Perhutani melakukan persiapan-persiapan penanaman.

Seperti menutup lahan garapan yaitu memasang plang atau banner larangan garapan, mengeluarkan pupuk-pupuk organik untuk sayuran yang ada di dalam kawasan hutan lindung milik penggarap dan tanaman sayuran yang masih ada di hutan lindung.

Baca juga: Kawasan Hutan di Kampar yang Dirambah Disegel DLHK

Kemudian pembongkaran gubuk, dan sampai dengan pemasangan Acir di lokasi yang akan dilakukan penanaman, hal ini hampir sebulan berturut-turut petugas yang ada di lapangan diterjunkan.

“Jadi tidak benar apabila ada pihak yang menyebut bahwa kami melakukan pembiaran dan tidak tegas. Beberapa minggu yang lalu kami juga membuat laporan kepada pihak kepolisian tentang adanya penebangan pohon," kata Haris.

"Setelah dilakukan penanaman nanti tanggal 18 November 2023 kami akan tegas untuk melakukan laporan kepada kepolisian apabila ada perusakan tanaman kehutanan yang di tanam di hutan lindung. Dan kami berharap kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga hutan supaya hutan menjadi lestari," sambung Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com