Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacuan Kuda Joki Cilik di Bima Akan Digelar meski Tak Dapat Izin Polisi

Kompas.com - 14/11/2023, 17:30 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), memastikan akan tetap menggelar lomba pacuan kuda Wali Kota Bima Cup 2023 dengan menggunakan joki cilik.

Kegiatan ini akan digelar meski nantinya izin yang sudah diajukan tidak mendapat respons dari pihak kepolisian.

"Besok pacuan kudanya tetap kita gelar meskipun ada atau tidak izin dari polres," kata Ketua Pordasi Kota Bima, Sudirman saat dikonfirmasi, Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Dalam Sepekan, 107 Unit Rumah di Bima Rusak Diterjang Puting Beliung

Sudirman mengungkapkan, kegiatan ini akan dibuka di arena pacuan kuda Kelurahan Sambi Nae, Kota Bima, pada Rabu (15/11/2023).

Kegiatan yang mendapat kucuran dana dari Pemkot Bima senilai Rp 300 juta ini sedianya digelar pada Agustus 2023. Namun karena ada insiden joki cilik tewas setelah terjatuh dari punggung kuda saat mengikuti sesi latihan di arena pacuan Desa Panda, Kabupaten Bima, kegiatan ini kemudian diundur.

Baca juga: Duduk Perkara Kasus Joki Cilik Tewas di Arena Balap Bima, Kini Orangtua Sebut BPJS Tak Bisa Diklaim

"Ini sudah beberapa bulan kita tunda karena ada insiden itu. Izin sudah kita ajukan tapi sampai hari ini belum ada balasan, walaupun begitu besok pacuannya tetap kita gelar," ujarnya.

Sudirman menyampaikan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pihaknya tetap menggelar kegiatan ini, salah satunya sebagai upaya melestarikan budaya leluhur, juga untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.

Saat ini, warga sudah banyak yang membangun lapak di arena pacuan kuda Sambi Nae dengan harapan bisa meraup keutungan lebih selama kegiatan berlangsung.

"Banyak masyarakat yang sudah bangun lapak di lokasi, jadi sebenarnya kegiatan bisa membantu pemerintah juga untuk menekan inflasi," jelasnya.

Pacuan kuda Wali Kota Bima Cup 2023 akan diikuti oleh 800 kuda dari 10 kabupaten dan kota di NTB.

Menyangkut keamanan dan keselamatan para joki cilik, Sudirman mengatakan, selama kegiatan para joki diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, kemudian terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, dan kelas kuda yang tunggangi harus sesuai usia.

Joki dengan usia 10 tahun hanya bisa menunggangi kuda lokal daerah Bima, sedangkan untuk kuda-kuda besar dari luar daerah harus ditunggangi anak usia 12 tahun.

"Bagi yang melanggar langsung kita diskualifikasi, aturan kita perketat untuk menghindari insiden yang tidak diharapkan. Tenaga kesehatan juga akan kita siapkan di lokasi," kata Sudirman.

Kompas.com masih berusaha meminta penjelasan dari pihak kepolisian terkait izin pacuan kuda yang menggunakan joki cilik itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

Regional
Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Regional
Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Regional
Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Regional
Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com